TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez sempat ditawari untuk menggantikan Ernesto Valverde sebagai pelatih Blaugrana.

Sebelum memutuskan untuk menunjuk Quique Setien sebagai pelatih baru mereka, Barcelona sempat menawarkan jabatan tersebut kepada mantan pemain mereka, Xavi Hernandez.

Namun, Xavi menolak tawaran tersebut.

"Saya memang mendapat tawaran melatih Barcelona dari Eric Abidal dan Oscar Grau, tetapi saya menolaknya," ujar Xavi.

"Tawaran tersebut datang terlalu dini untuk saya meski impian saya melatih Barcelona," kata Xavi menambahkan.

Akan tetapi, baru-baru ini tersiar kabar yang menyebutkan bahwa Barcelona yang tidak melanjutkan tawaran itu.

Hal tersebut dikarenakan Xavi baru mau menjadi pelatih Barcelona mulai musim panas 2020.

Keinginan Xavi tidak sejalan dengan harapan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu.

Bartomeu ingin Xavi segera mengambil alih jabatan pelatih dan tidak mau menunggu sampai musim panas 2020.

Selain itu, Barcelona mempunyai alasan lain, yakni permintaan Xavi dinilai terlalu banyak.

Dikutip dari sumber yang sama, Xavi mengajukan delapan syarat, termasuk mulai melatih pada musim panas 2020.

Syarat-syarat lainnya adalah berkuasa penuh atas transfer dan merekrut Carles Puyol untuk dijadikan staff penasihat klub.

Selain itu, Xavi juga meminta klub untuk membawa kembali Joan Vila untuk menangani akademi serta ada keterlibatan Jordi Cruyff di dalamnya.

Permintaan lainnya berbentuk renovasi struktur organisasi medis klub, di mana ia ingin mengganti kepala medis yang saat ini menjabat.

Terakhir, Xavi ingin saudara laki-lakinya, Oscar, juga masuk ke dalam staf kepelatihannya.

Bartomeu kaget ketika menerima syarat-syarat tersebut dan memutuskan untuk tidak menurutinya.

Pada akhirnya Barcelona memilih untuk menggunakan jasa pelatih Real Betis, Quique Setien.