Peluang Robert Alberts Rangkap Jabatan di Persib Bandung: Mulai Tiru Sistem Klub Eropa
Robert Alberts berpeluang memiliki jabatan ganda setelah Umuh Muchtar memilih mundur dari posisi Manajer Persib Bandung.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Robert Alberts berpeluang memiliki jabatan ganda setelah Umuh Muchtar memilih mundur dari posisi Manajer Persib Bandung.
Sebelumnya, Umuh Muchtar menjabat posisi tersebut selama 12 tahun di Persib.
Kini, posisi manajer tentu kosong, dan wacana siapa yang akan menempatinya belum terkuak.
Baca: Daftar 7 Kandidat Kuat Top Skor Liga 1 2020, Ada Striker Persija Jakarta hingga Eks Persib Bandung
Baca: Robert Alberts Ungkap Target Persib Bandung Musim 2020 hingga Kritik Penyelenggaraan Piala Indonesia
Meskipun demikian, Robert Albertse selaku pelatih kepala Pangeran Biru memiliki peluang untuk menempatinya.
Dengan begitu, pelatih asal Belanda mempunyai dua jabatan, yakni sebagai pelatih kepala sekaligus manajer di suatu tim.
Meskipun demikian, yang bersangkutan mengaku belum mengetahui apakah ia akan melakoni peran ganda layaknya pelatih di liga Eropa.
"Saya belum mendengar itu jadi belum bisa berkomentar. Hal seperti itu lebih baik ditanyakan kepada manajemen dan Pak Umuh sendiri tentunya. Untuk hal itu saya tidak akan komentar, karena itu di luar kendali saya," ungkap Robert seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Sejauh ini, khusunya di indonesia, pelatih yang merangkap sekaligus sebagai manajer memang sesuatu yang belum lazim.
Baca: Kriteria Kapten Tim Persib Bandung Idaman Robert Rene Alberts, 2 Pemain Naturalisasi Jadi Kandidat
Baca: Jadwal Lengkap Persib Bandung di Liga 1 2020, Hadapi Persela Lamongan di Laga Perdana
Namun beda halnya di klub liga Eropa.
Di Eropa, seorang pelatih tidak hanya berperan sebagai pengatur taktik dan strategi untuk membuat permainan tim asuhannya terlihat bagus di lapangan.
Lebih dari pada itu, seorang manajer juga memiliki tugas untuk mengatur hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan aspek teknis di dalam lapangan.
"Di Eropa ini hal yang normal, karena pada prinsipnya di Eropa, pelatih itu merangkap manajer. Di Inggris, di Belanda dan di manapun seperti itu," tambah mantan pelatih Arema Indonesia itu.
Meskipun demikian, beberapa tim di sepak bola Asia mulai menerapkan sistem tersebut.
Diantaranya ialah Selangor FA dan JDT di Liga Malaysia.