TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar, Bojan Hodak menanggapi santai soal banyaknya amunisi yang mendapat kartu merah.

Salah satunya di Piala AFC Cup 2020, tercatat sudah ada empat kartu merah yang didapat pemain PSM dari tiga laga dilakoni sampai saat ini, Rabu (11/3/2020).

Diketahui, Laskar Pinisi baru melakoni lima partai pada ajang kasta kedua Asia musim ini.

Dua diantaranya partai playoff melawan Lalenok United dan tiga laga di penyisihan grup H.

Dalam lima laga ini, tiga laga diantaranya menghasilkan kartu merah untuk beberapa pemain PSM.

Masing-masing dua kartu merah melawan Lalenok di partai kedua playoff yakni Muh Arfan dan Wiljan Pluim.

Menyusul dua kartu merah di babak penyisih grup H yakni Serif Hasic dan Dedy Gusmawan.

Bagi Bojan, kartu merah yang didapat anak asuhnya sulit untuk dihindari.

"Masalahnya di sini adalah wasit di liga AFC dan Liga Indonesia itu sangat berbeda," ujarnya Selasa (10/3/2020).

Ia menjelaskan wasit di liga 1 yang digunakan jika mendapati pemain melakukan tekel keras masih memberikan peringatan.

Bahkan terkadang tak memberikan apa-apa alias laga tetap berjalan.

Dibandingkan dengan wasit yang digunakan di Piala AFC Cup, Bojan menganggap sangat tegas.

Meski begitu, mereka juga kerap melakukan kesalahan namun porsinya sangat sedikit.

"Kalau kita beritahu pemain (hindari tekel keras) mereka hanya nganggung saja. Artinya mereka mengerti," imbuh pelatih asal Kroasia itu.

Kondisi ini juga tidak lepas dengan performa pemain di lapangan.

Semisal fisik, tenaga yang terkuras bahkan pikiran mereka sudah bercampur aduk saat dipertandingan.

Sehingga, beberapa permainan keras kerap terjadi di lapangan.

"Dan sebenarnya ini wajar. Dengan demikian pemain sudah tampil bercampur emosi. Makanya sulit mengimbangi dengan permainan yang baik," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul PSM Makassar Kantongi 4 Kartu Merah di 5 Laga, Bojan Tanggapi Santai.