Alasan Meredupnya Pemain Asing Arema FC, Faktor Kepercayaan Diri hingga Emosi
Performa Arema FC di awal musim tentu mendapatkan banyak kritik tajam dan pertanyaan dari pendukung setianya.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Performa Arema FC di awal musim tentu mendapatkan banyak kritik tajam dan pertanyaan dari pendukung setianya.
Bukan tanpa alasan kritik hingga pertanyaan terkait performa Arema FC, di mana Singo Edan belum tampil konsisten dalam 3 laga awal Liga 1 2020.
Arema FC menjadi satu diantara tim kontestan Liga 1 musim ini yang di gadang-gadang akan menjadi calon juara.
Baca: Arema FC Terus Gelar Latihan Meski Melalui Video Call kata Bagas Adi Nugroho
Baca: Mengenal Dendi Santoso, One Man Club Arema FC hingga Sosok Ayah yang Family Man
Namun ekspektasi tersebut belum dibarengi dengan performa meyakinkan dari Singo Edan.
Terbukti musim ini, tim asuhan Mario Gomez hanya sanggup membukukan 2 kekalahan dan 1 kemenangan.
Hasil tersebut tentu menjadi sorotan atas permainan Arema FC, terlebih untuk amunisi asing.
Musim ini, Singo Edan diperkuat oleh 3 pemain berasal dari Amerika Serikat dan 1 asal Korea Selatan.
Diantaranya ialah Jonathan Bauman, Matias Malvino, Elias Alderete hingga Oh In-kyun.
Baca: Arema FC Terus Gelar Latihan Meski Melalui Video Call kata Bagas Adi Nugroho
Baca: Ikuti Jejak Arema FC, Persik Kediri Gunakan Latihan Mandiri Model Online
Terlebih lagi ekspektasi tinggi ditujukan kepada Oh In-kyun dan Jonathan Bauman, di mana kedua pemain tersebut pernah menjadi bagian dari Persib Bandung.
Performa yang belum meyakinkan dari deretan pemain asing Singo Edan mendapatkan pembelaan dari Charis Yulianto selaku asisten pelatih Arema FC.
Menurut pelatih asal Blitar tersebut, pemain asing yang dimiliki Arema FC bukan memiliki kendala pada segi permaianan, melainkan faktor emosi.
Menurutnya, Jonathan Bauman dkk sudah memiliki adaptasi yang baik dengan pemain Arema FC lainnya.
"Ya saya sangat mengerti dan paham keinginan suporter. Sebenarnya bukan soal belum padunya mereka (pemain asing,red) atau adaptasi mereka." terang Charis Yulianto seperti yang dilansir dari Surya Malang.
"Yang jadi persoalan saat ini adalah kontrol emosi para pemain, terutama pemain asing."
Perkataan Charis Yulianto terbukti benar adanya.
Baca: Mengenal Dendi Santoso, One Man Club Arema FC hingga Sosok Ayah yang Family Man
Baca: Arema FC & PSIS Semarang Terapkan Teguran hingga Sanksi jika Pemain Lalaikan Latihan Rutin
Komentar tersebut diperkuat dengan bukti saat pertandingan PSIS Semarang kontra Arema FC, 14/3/2020) di Magelang.
Singo Edan yang menelan kekalahan dengan skor 2-0 di warnai dengan insiden kartu merah.
Satu diantaranya di terima oleh pemain asing Arema FC, ialah Jonathan Bauman.
Kasus tersebut menjadi bukti akan emosi pemain asing sedikit masih menjadi kendala untuk permaianan Arema FC musim ini.
Meskipun demikiaan, Charis Yulianto percaya bahwa pemain asingnya lambat laun mampu menunjukkan progress yang baik.
"Saya masih yakin dan percaya para pemain kami akan bisa jauh lebih baik lagi," ucapnya menambahkan.
Alih-alih pemain asing yang diharapkan mampu mendongkrak performa Arema FC, justru pemain lokal asli Malang mampu mencuri perhatian.
Ialah Kushedya Hari Yudo yang mampu membuktikan kapasitasnya ketika didatangkan manajemen dari PSS Sleman.
Dari 3 pertandingan yang telah dilakoni, K H Yudo mampu membukukan 2 gol.
Torehan tersebut ia sumbangkan bagi Arema FC kala tim asal Jawa Timur itu mampu membekuk PS Tira dengan skor 2-0.
Tentu saja menjadi catatan kedepannya terkait performa Arema FC, khusunya pemain asing yang sampai sejauh ini dapat dikatakan kalah apik dengan talenta lokal.
Sejauh ini Arema FC meliburkan pemainnya di tengah penangguhan kompetisi yang belum bisa ditentukan batas waktunya.
Para pemain mendapatkan pekerjaan rumah berupa latihan mandiri.
(Tribunnews.com/Giri)(Surya Malang/Sarah Elnyora)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.