TRIBUNNEWS.COM - Pada masa libur kompetisi Liga 1 karena wabah virus corona, klub-klub sepakbola Indonesia menghentikan aktifitas latihan dan rangkaian persiapan lainnya.

Tak sedikit bagi para pemain yang memilih pulang untuk berkumpul bersama keluarga.

Namun, pihak klub tetap memberikan pekerjaan rumah untuk para pemain dengan menggelar latihan secara individu agar kebugaran fisik mereka terjaga.

Baca: CEO PSIS Semarang Pastikan Gaji Pemain Dibayarkan Meskipun Liga 1 2020 Ditunda

Baca: Kasus Positif Corona Meningkat Drastis, Legiun Asing PSIS Semarang Harap Indonesia Putuskan Lockdown

Kebijakan klub sepakbola Indonesia bervariasi, ada yang memantau sesi latihan melalui rekaman video, seperti Arema FC, Persib, dan Persik Kediri.

Ada juga yang mengkomunikasikan via aplikasi Whatsapp namun tetap berupa video seperti PSIS Semarang.

"Tentunya tim peltih tidak ada masalah untuk memantau pemain. Sejauh ini pemain cukup disiplin karena kita minta mereka mengirim video latihan mandiri di rumah melalui grup yang sudah kita buat," ucap General Manajer PSIS Semarang, Wahyu Winarto, dikutip dari Tribun Jateng.

Menariknya, manajemen PSIS menerapkan peraturan tegas untuk para pemain agar berat badan mereka tidak naik, walaupun hanya satu kilo.

Jika hal itu terjadi, pemain yang bersangkutan diwajibkan membayar denda.

Manajemen PSIS Semarang juga mewanti-wanti para pemainnya untuk menjaga pola hidup sehat dan bersih.

"Apabila ada pemain yang melanggar, kami pasti akan beri sanksi. Kami berharap semua pemain bisa menaati aturan tersebut demi kesehatan dan kebugaran pemain," ucap pria yang kerap disapa Liluk itu.

Sebelum diliburkan lima hari yang lalu, terhitung sejak Senin (23/3/2020), pemain Mahesa Jenar terlebih dalu mengukur berat badan mereka dengan tim medis.

Beberapa pemain PSIS Semarang memutuskan pulang ke kampung halaman selama libur kompetisi Liga 1 2020.

Seperti Finky Pasamba pulang ke Maluku, dan M Rio Saputra pulang ke Jepara.

Libur Kompetisi, Gaji Pemain PSIS Tetap Dibayarkan