Kebijakan FIFA Terkait Wabah Corona, dari Kontrak Pemain, Bursa Transfer hingga Penyesuaian Klub
Kebijakan FIFA terkait Wabah Corona, mulai dari Kontrak Pemain, Bursa Transfer hingga Penyesuaian Klub, Rabu (8/4/2020)
Penulis: Gigih
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - FIFA mengeluarkan kebijakan terkait jadwal Liga dan Bursa transfer.
Dengan Seluruh kegiatan sepak bola saat ini terhenti karena wabah Corona, FIFA mengadakan pertemuan darurat dan menghasilkan berbagai kesimpulan.
Diantaranya tenggat waktu transfer, kontrak pemain dan jadwal Liga.
Dikutip Tribunnews dari rilis resmi FIFA, pertemuan yang dihadiri sejumlah petinggi, perwakilan klub dan juga ahli hukum tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan.
Yang pertama adalah mengenai kontrak pemain yang selesai atau kontrak dengan klub baru.
Apabila kontrak selesai saat musim berakhir, maka kontrak harus benar-benar selesai saat Liga selesai meskipun terjadi mundurnya tenggat waktu berakhirnya liga.
Dengan kata lain, apabila kontrak pemain berkahir bulan Juni, tetapi Liga selesai pada bulan Oktober, pemain tetap harus bermain bagi klub hingga Oktober.
Itu juga berlaku dengan pemain baru yang akan bergabung, pemain baru boleh bergabung apabila Liga mulai berjalan.
Mengenai pemutusan kontrak kerja, FIFA juga memiliki beberapa pertimbangan.
FIFA memahami beberapa klub mengalami masalah finansial karena pendapatan yang minim.
Untuk itu FIFA berharap adanya jalan tengah bagi para pemain dan klub untuk mengupayakan kontrak kerja tetap berjalan.
Akan ada 5 faktor yang dilihat untuk kebijakan terkait kontrak kerja yaitu :
1. Keinginan klub dan pemain untuk mencapai kesepakatan
2. Situasi kondisi keuangan klub
3. Penyesuaian klub terkait kontrak pemain
4. Pendapatan klub setelah penyesuaian kontrak pemain
5. Keadilan klub terhadap para pemain
Terkait bursa transfer, FIFA tetap kukuh untuk waktu transfer, tetapi fleksibel mengenai waktu mulai dan tenggat waktu.
Bursa transfer akan dibukan kala liga sudah usai dan akan ditutup ketika Liga berjalan, sesuai dengan ketentuan sebelumnya.
Dengan kompetisi yang terhenti, FIFA mengambil langkah untuk mengadakan pertemuan membahas kelanjutan liga ataupun kebijakan baru bagi sepak bola Dunia.
Rencananya, pertemuan ini juga akan membahas solusi dari waktu dan jadwal semua kompetisi yang tertunda.
Baca: Manchester United Tolak Berlakukan Furlough, Komitmen Bayar Gaji Staf Secara Penuh
Baca: Revisi Kebijakan, Liverpool Ikuti Langkah MU & Manchester City, Carragher Beri Pujian
Dikutip Tribunnews dari laman Skysports, pertemuan ini akan dihadiri oleh petinggi FIFA, bagian administrasi hingga pemimpin dari tiap konfederasi masing-masing Benua.
Bahasan yang paling penting adalah mengenai kemungkinan menyelesaikan Liga ataupun penghentian Liga.
Juga akan dibahas mengenai perubahan waktu transfer dan perpanjangan bagi kontrak pemain yang selesai pada bulan Juni.
Dalam pertemuan ini juga akan dihadiri oleh pakar hukum dan juga ahli kesehatan, untuk membahas keselamatan pemain, supporter dan pihak yang terkait di dalam sepak bola.
UEFA , saat ini juga sedang mempertimbangkan kemungkinan menggelar Liga Champions dan Liga Eropa tanpa penonton.
Hal ini diutarakan oleh Presiden UEFA, Aleksandar Ceferin.
Saat ini, Liga Champions dan Liga Eropa sedang terhenti karena meluasnya wabah Corona.
Baca: Beda Dengan Liverpool, Manchester City Tidak Berlakukan Furlough Untuk Para Staff
Dikutip Tribunnews dari laman Skysports, UEFA sedang memperhitungkan seluruh kemungkinan untuk kelanjutan Liga Champions dan Liga Eropa musim ini.
"Kenyataannya kami tidak tahu, kami menunggu perkembangan di seluruh dunia terutama Eropa, sepak bola tidak pernah sama tanpa fans,
"Tetapi, tentu lebih baik saat ini menggelar sepak bola tanpa penonton dan membuatmereka melihat di TV, itu yang orang-orang butuhkan untuk memberikan energi positif di rumah dibanding tidak sama sekali," ujar pria asal Ukraina ini.
Situs resmi UEFA, meluruskan kabar mengenai deadline Liga Champions dan Liga Eropa yang harus selesai pada tanggal 3 Agustus 2020.
Sejauh ini UEFA belum memberikan arahan apapun mengenai kelanjutan Liga Champions ataupun Liga Eropa.
Sebelumnya, Presiden UEFA, Aleksandar Ceferin, menegaskan bahwa Liga Champions dan Liga Eropa harus selesai pada 3 Agustus 2020.
Ditengah wabah corona yang sedang meluas saat ini, Liga Champions dan Liga Eropa terpaksa dihentikan.
Ini, membuat UEFA sebagai induk sepak bola tertinggi Eropa memutar otak mengenai keberlanjutan kompetisi.
Baca: Liverpool Rumahkan Sementara 200 Staff dan Akali Aturan Pemerintah, Carragher Kritik Kebijakan Klub
Baca: On This Day: Gol Salto Cristiano Ronaldo ke Gawang Buffon, Antarkan Madrid Raih Gelar Liga Champions
Akan tetapi, Aleksandar Cerefin menegaskan bawah Liga Champions dan Liga Eropa harus selesai pada Tanggal 3 Agustus 2020.
Dikutip Tribunnews dalam wawancara yang dilakukan oleh Televisi Jerman, ZDF, Aleksandar menegaskan 3 Agustus 2020 adalah akhir dari semua kompetisi di Eropa terutama Liga Champions dan Liga Eropa.
"Itu (Liga Champions dan Liga Eropa) harus selesai pada 3 Agustus, ini adalah situasi yang sulit bagi kami, jadi kami sangat fleksibel mengenai tanggal dan waktu sepak mula, semakin cepat krisis selesai semakin cepat kompetisi berjalan," buka Cerefin.
Pria asal Slovenia ini juga memiliki beberapa alternatif untuk menyelesaikan kompetisi Liga Champions dan Liga Eropa.
Salah satunya adalah menggelar laga dengan formas satu kali tanding di tempat netral, di babak perempat final ataupun Semifinal.
"Bisa saja kompetisi berjalan normal, atau dengan cara sistem satu kali bertanding di tempat netral, untuk saat ini, opsi lainnya dengan memainkan laga final 8 besar ataupun empat besar,
"Yang terpenting saat ini adalah kesehatan dan keselamatan baik pemain, wasit ataupun fans, bagaimanapun kami dalam situasi yang terkendali, saya tidak melihat adanya masalah," pungkas pria yang berprofesi sebagai pengacara ini.
(Tribunnews.com/Gigih)