Komentar Djanur soal Kompetisi dan Kondisi sang Putri yang Tinggal di Italia
Komentar Djadjang Nurdjaman mengenai skenario terburuk kompetisi hingga cerita kondisi sang putri sulungnya yang menetap di Italia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Ifa Nabila
Kemudian mengenai kompetisi pengganti, Djanur mengaku mendukung adanya turnamen tersebut.
Selain sebagai pengganti kompetisi yang ditiadakan, sekaligus sebagai wadah bagi pemain dan klub guna menyongsong kompetisi tahun depan.
Pemain dan klub membutuhkan aktivitas sepak bola guna menjaga kondisi dan bentuk permainan tim.
Kendati demikian, Djanur tetap ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh klub jika benar akan diadakannya turnamen pengganti.
Hal tersebut tentu berkaitan dengan masalah sponsor maupun kontrak pemain.
"Belum secara resmi kami dapat informasinya, tetapi sepintas sudah ada wacana. Dengar-dengar (opsi itu diambil) kalau memang kompetisi tahun ini benar-benar tidak ada atau tidak dilanjutkan," kata Djanur.
"Artinya, kami akan ada penyesuaian, mungkin ada revisi soal kontrak dengan klub, termasuk dengan kegiatan-kegiatan tahun ini," ucapnya menambahkan.
Namun pelatih yang juga pernah menukangi Persebaya Surabaya itu berharap agar kompetisi dapat kembali berlangsung
Untuk menjaga situasi tersebut, ia memberikan tugas kepada Ambrizal Umanailo dkk untuk berlatih mandiri selama menjalani libur.
Baca: Bek Asing Barito Putera Beri Dukungan & Usulan Terkait Pengganti Kompetisi Liga 1
Baca: Berkarir di Singapura, Mantan Striker Asing Barito Putera & Persija Jakarta Jalani Karantina Mandiri
Kekhawatiran juga tengah dirasakan Djanur, mengingat putri, cucu hingga menantunya saat ini tinggal dan menetap di Italia.
Marlina Nurdjaman yang merupakan putri sulung sang pelatih saat ini tinggal bersama suami dan putranya yang bernama Romeo Raja Cordioli di Negri Pizza tersebut.
Eriberto Cordioli yang merupakan suami dari Marlina Nurdjaman merupakan pengusaha di Italia dengan memiliki pabrik body truck.
Meskipun diakui Djanur bahwa kondisi keluarganya di Italia baik-baik saja, namun rasa kekhawatiran tetap dimiliki oleh sang pelatih.
Mengingat Italia dalam beberapa waktu lalu memiliki presentasi penyebaran virus corona tertinggi di Eropa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.