Cerita Debut Tiga Punggawa Persebaya Surabaya : Irfan Jaya, Oktafianus Fernando dan M. Hidayat
Kenangan Tiga Punggawa Persebaya Surabaya akan debutnya, Irfan Jaya, Oktafianus Fernando dan M. Hidayat
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Tiga Punggawa Persebaya Surabaya, Irfan Jaya, Oktafianus Fernando dan M. Hidayat, mengenang debut mereka bersama Bajol Ijo tiga musim lalu.
Persebaya Surabaya masih berkutat di Liga 2 2017 di bawah asuhan Iwan Setiawan.
Saat itu Persebaya Surabaya menghadapi menghadapi Madiun Putra di Stadion Gelora Bung Tomo.
Baca: Bambang Pamungkas Lelang Sepatu yang Dipakai saat Persija Kalahkan PSM di Final Liga Indonesia 2001
Baca: Persebaya Surabaya Gelar Latihan Secara Daring, Dipimpin Langsung Aji Santoso
Persebaya kebobolan dulu, penyerang Madiun Putra, Purniawan sukses mencetak gol pada menit ke-15.
Namun, Bajol Ijo terus menekan tamunya. Hasilnya, gol Persebaya lahir pada menit ke-27.
Gol ini dicetak gelandang Misbakhus Solikhin yang menerima umpan Oktafianus Fernando.
Laga Persebaya Surabaya menghadapi Madiun Putra tersebut berkesudahan 1-1.
Muhammad Hidayat, Oktafianus Fernando, dan Irfan Jaya yang mendapatkan kesempatan bermain penuh belum mampu memberikan tiga poin, ketiganya mengenang laga debut saat itu.
Ofan, sapaan akrab Oktafianus Fernando, mengaku kurang puas dengan hasil akhir dalam pertandingan tersebut.
Ia menyebutkan saat itu beberapa kali merepotkan pertahanan Madiun Putra bersama Irfan Jaya.
Baca: Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts Antisipasi Hoax Corona dan Tunggu Kebijakan Klub
Baca: Bek Persija Jakarta Rezaldi Hehanussa Merindukan Dukungan The Jakmania
“Saya tidak senang saat itu karena kami tidak berhasil meraih kemenangan.
Saya waktu itu jadi pemain depan bersama Irfan, Kami menciptakan banyak peluang, tapi tidak ada yang jadi gol. Itu jadi tekanan,” beber Ofan di laman resmi klub.
“Walau cetak assist, tapi masih tidak dianggap (tampil) bagus. Namun saya tetap dapat hikmahnya, saya jadi belajar mengatasi tekanan,” sambung pemain kelahiran 4 Oktober 1993 ini.
Pemain jebolan Indonesia Muda, klub internal Persebaya, ini menjelaskan mendapat kritikan dalam bentuk meme setelah laga tersebut.