Mengenang Laga Persib Vs AC Milan: Yudi Guntara Dipuji Capello, Maung Dicukur 0-8
Pada awal laga, Persib sejatinya mampu mengimbangi permain Milan. Bahkan, Maung Bandung bisa mengambil kontrol pertandingan dan mendominasi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Para pemain Persib tentu bisa meladeni permainan bola bawah yang diterapkan Milan.
Pasalnya, Robby Darwis cs sudah mengerti betul bagaimana cara kerja permainan tersebut.
Maklum, filosofi permainan Persib memang bermain dengan aliran bola pendek dari kaki ke kaki.
"Sekitar 15 atau 20 menit awal, kami bisa mengimbangi permainan bola bawah mereka. Namun, akhirnya kami kehilangan kontrol permainan," ungkap Yudi.
"Setelah itu mereka sudah bisa langsung membaca situasi pertandingan. Sudah bisa menebak bagaimana kami bermain," sambung dia.
Merasa terdesak dengan tekanan Persib, Fabio Capello, pelatih Milan pada saat itu pun langsung mengubah strategi.
Lentini dkk diinstruksikan untuk bermain bola panjang, memanfaatkan umpan direct yang langsung diarahkan ke kotak penalti lawan.
Dengan keunggulan postur tubuh, para pemain Milan pun terus mendesak Persib dengan gaya permainan tersebut.
Ditambah dengan aliran bola silang dari sektor sayap yang diarahkan langsung ke kotak penalti, Persib semakin terdesak.
Para pemain Persib kepayahan menghadapi gempuran tersebut, mereka kalah duel bola udara.
"Mereka benar-benar memanfaatkan tinggi badan mereka. Dan hasilnya ada 5 gol yang tercipta melalui proses crossing dari flank," tutur Yudi.
"Nah itu kepintaraan mereka, dan perbedaan signifikan antara kami dengan pemain AC Milan saat itu, yang notabene adalah pemain kelas dunia. Kami memang kalah kualitas pada saat itu," imbuh dia.
Pada akhirnya, Persib pun kalah telak delapan gol tanpa balas.
Gol Milan masing-masing dibukukan oleh Dejan Savicevic (17',18'), Gianluigi Lentini (26'), Paolo Baldieri (27',48',58'), Christian Antigori (68'), dan Stefano Desideri (78').