Bek Muda Persib Bandung Jadikan Latihan Mandiri Sebagai Ajang Ngabuburit
Cara Mario Jardel mengisi waktu di Bulan Ramadhan,latihan mandiri sesuai arahan pelatih.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Bek muda Persib Bandung, Mario Jardel tetap menjalani program latihan mandiri di rumah selama bulan Ramadan ini.
Pada bulan Ramadan ini, Jardel menyesuaikan waktu latihan menjadi sore hari sambil menunggu berbuka puasa.
Menurut Jardel, menjalani latihan pada bulan Ramadan bukanlah suatu kendala.
Bahkan, ia mnyatakan bahwa puasa dan latihan tetap bisa dia lakukan dengan maksimal. Serta latihan menjelang berbuka menjadi ajang ngabuburitnya.
Baca: Mantan Pemain Persib dan Persija Pamit dari Klub Thailand, Prachuap FC
Baca: Selain Jalani Program Latihan dari Persib, Zulham Zamrun Tingkatkan Ibadah Selama Bulan Ramadhan
"Paling sekarang ngabuburit nya sambil latihan di rumah karena kita harus stay at home," kata Jardel dikutip Tribunnews dari laman Persib Bandung.
Lebih lanjut, pemain bernomor punggung 66 ini mengaku harus menjaga asupan makanan dan pola istirahat yang baik supaya dapat menunjang kegiatan dan latihan.
Kolak dan minuman manis lain menjadi menu wajib bagi Jardel selama berbuka puasa dan juga sahur.
“Pastinya yang manis-manis, kolak atau sirup, atau mungkin es campur. Kalau makan normal saja, sayur pastinya,” terangnya.
Mario Jardel sendiri harus menempuh jalan yang terjal hingga dapat bermain bersama Persib Bandung.
Pemain yang menempati posisi bek ini mengaku perjalanannya meniti karier tidak lah mudah dan harus melewati beberapa rintangan.
Bek kelahiran Bogor, 7 November 2000 ini mengawali karier nya dengan bergabung di Diklat Persib Bandung.
Saat bergabung dengan Diklat Persib, momen tersebut merupakan awal perjuangan Jardel serta keluarga untuk mewujudkan mimpi sebagai pemain sepak bola profesional.
Baca: Bek Persib Bandung, Nick Kuipers Ajak Semua Orang Tetap Optimis di Tengah Wabah Corona
Baca: Umuh Muchtar Ingatkan Pemain Persib Bandung, Puji Sikap Kooperatif Wander Luiz
Dikutip Tribunnews dari laman resmi Persib Bandung, Jardel bukan berasal dari keluarga mapan yang bisa dengan mudah mendukung proses kariernya.
Kerja keras dan pengorbanan keluarga, terutama sang ayah, diakui Jardel membuatnya mampu bertahan dalam merintis karier sepakbola.
Meskipun memiliki banyak keterbatasan, semangat pemain nomor punggung 66 ini tidak pernah padam.
Jardel pun sempat merasakan tidak mempunyai ongkos saat ingin pergi ke Bandung untuk bergabung dengan Diklat Persib.
Untuk biayanya pergi ke Bandung, orang tua bek berpostur 165 meter ini harus kerja banting tulang demi mendukung karir sang buah hati.
Terutama bapak dari Jardel yang rela meminjam uang supaya anaknya tetap bisa berangkat ke Kota Kembang untuk bergabung dengan Diklat Persib.
Baca: Kegembiraan Supardi Nasir Kapten Persib Bandung Sambut Ramadan
Baca: Winger Persib Bandung Ghozali Siregar Ajak Semua Masyarakat Putus Penularan Covid-19
"Saat keterima dan akan bergabung dengan Diklat Persib juga, tidak ada ongkos untuk ke Bandung."
"Bapak terpaksa banting tulang kerja, dan juga pinjam uang supaya saya tetap bisa berangkat ke Bandung."
"Saya percaya, jika kita sungguh-sungguh, kerja keras, pasti akan ada jalan," cerita Jardel seperti yang dikutip dari laman resmi Persib Bandung.
Setelah bergabung dengan Diklat, Jardel harus mengatasi beragam tantangan yang tentunya semakin berat.
Bukan hanya bersaing dengan rekan satu tim, ia pun harus hidup mandiri dan jauh dari orang tua.
Baca: Statistik Persib Bandung : Performa Henhen Herdiana dalam 4 Musim Bersama Maung Bandung
Baca: Kenangan Pahit di Era Diklat Persib Jadi Motivasi Abdul Aziz Dalam Berkarier
Pemain berusia 19 tahun itu pun harus belajar bagaimana mengatur pengeluaran sebaik dan menjaga tanggung jawab yang diberikan klub.
Hingga pada tahun 2018, Jardel berhasil membawa Persib U-19 menjuarai Liga 1 U-19 2018.
Sejak itu, ia beberapa kali diajak berlatih bersama tim senior. Bersama Beckham Putra Nugraha, Jardel merupakan pemain jebolan Maung Ngora yang msih bertahan.
Setelah berada di tim senior, Jardel pun telah menjalani laga debut kala berhadapan dengan PSCS Cilacap di Piala Indonesia, 5 Desember 2018.
Jardel merasa tantangannya kini semakin besar dan berharap segera dapat membalas kebaikan dan mewudkan impian keluarganya.
"Sekarang bersama Persib Bandung, Tantangan baru pastinya, dan kerja keras tetap. Termasuk tidak boleh merasa puas dengan hasil ini, karena perjalanan masih panjang."
"Saya berharap sedikitnya bisa membalas kebaikan keluarga dengan berhasil menjadi pesepakbola profesional," harapnya.
Baca: Genap Berusia 34 Tahun, Esteban Vizcarra Berharap Persib Bandung Juara Liga 1
Baca: Perjalanan Karier Gelandang Persib Bandung yang Pernah Dipanggil Timnas Futsal Indonesia
Musim ini, Jardel kembali ke Persib setelah Liga 1 U-20 selesai dan ingin segera merasakan debut hingga menyerap ilmu para pemain senior untuk bekal masa depannya.
Bahkan, dia berharap bisa merasakan gelar juara bersama Persib Bandung suatu saat nanti.
"Kalau mau kerja keras pasti bisa. Saya berharap, tahun bisa debut bersama Persib di Liga 1."
"Itu target utama saat ini sambil belajar dan mencari pengalaman dari para senior, pelatih dan kesempatan main saat pertandingan,” tutup pemain bernomor punggung 66 ini.
Data Diri
Nama: Mario Jardel
Kelahiran: Bogor, 7 November 2000
Kewarganegaraan: Indonesia
Posisi: Belakang
Nomor Punggung: 66
Gabung Tim Utama: 2019
Tinggi: 1,65 meter
Klub Sebelumnya: Persib U-20
Caps Persib: 1
Gol Persib: 0
(Tribunnews.com/Ipunk)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.