Cerita Nainggolan Memilih Cagliari setelah Dibuang Inter Milan
Cerita Radja Nainggolan ketika terbuang dari Inter Milan dan memilih untuk bergabung dengan tim non unggulan, Cagliari.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Belgia, berdarah Indonesia, Radja Nainggolan mengungkapkan penyesalannya bergabung ke Inter Milan dengan meninggalkan AS Roma pada 2018.
Nainggolan hanya bertahan satu musim dengan I Nerrazuri -julukan Inter Milan- sebelum akhirnya hengkang ke Cagliari pada transfer musim panas lalu dengan status pinjaman.
Di bawah asuhan Luciano Spaletti kala itu, Nainggolan tampil dalam 36 pertandingan di semua kompetisi.
Sepanjang musim 2018/2019 Nainggolan menghasilkan 7 gol dan 3 assist untuk Inter Milan.
Baca: Radja Nainggolan Bergabung dengan Masyarakat Salurkan Bantuan Terdampak Covid-19
Baca: Istri Idap Kanker, Radja Nainggolan Berjuang Agar Tak Terjangkit Virus Corona
Namun, kehadiran Antonio Conte yang menggantikan Spaletti serta spekulasi publik San Siro yang tak lagi menyukai dirinya diduga sebagai alasan hengkangnya sang bintang Roma ini.
Pada awalnya, Conte sempat memiliki kekaguman dengan Nainggolan, tapi berubah ketika menjalani tur pramusim.
"Saya keluar karena saya dibuang. Saya pergi tur ke China dan saya tahu tidak akan dimainkan dalam laga persahabatan," kata Nainggolan dalam siaran langsung Instagram-nya, dikutip dari Football Italia.
"Saya pikir mereka berubah pikiran di Inter dan karenanya saya ingin pergi," tambahnya.
Merasa masa depannya tak jelas di Inter Milan, Nainggolan mengingat, Presiden Cagliari, Tomaso Giulini pernah menawarkannya untuk kembali ke Cagliari.
"Dia mengatakan kepada saya ingin membawa saya kembali ke Cagliari di akhir karier saya."
"Ketika dia mendengar tentang kesempatan ini, kami berbicara dan dia meyakinkan saya untuk kembali," lanjutnya.
Baca: Istri Idap Kanker, Radja Nainggolan Berjuang Agar Tak Terjangkit Virus Corona
Baca: Radja Nainggolan Khawatirkan Kesehatan Istrinya yang sedang Melawan Kanker Ditengah Pandemi Corona
Pada saat yang bersamaan, tak hanya Cagliari yang menginginkan jasa Nainggolan.
Fiorentina, Sampdoria, bahkan Si Nyonya Tua Juventus juga tertarik dengan Nainggolan.
"Ada tawaran lain dan saya jugaa mendengar dari Fiorentina dan Sampdoria, tetapi saya ingin menemukan ketenangan lagi."
"Saya selalu mengatakan tidak untuk Juventus. Orang-orang berpikir saya membenci mereka dan penggemar mereka menyanyikan nyanyian ke arah saya."
"Saya memiliki karakter sendiri, tetapi saya tidak pernah menciptakan masalah."
"Saya lebih suka mengambil jalan yang berbeda. Anda tidak harus memiliki klub yang selalu menang."
"Memenangkan 10 Scudetto di Turin adalah hal yang normal, tapi memenangkan satu di Roma atau tempat lain lebih baik bagi saya," ungkap Nainggolan.
(Tribunnews.com/Sina)