Hubungan 2 Petinggi PSSI Dikabarkan Renggang, Kusnaeni Saran Iwan Bule dan Cucu Somantri Bertabayyun
Kusnaeni mengaku sedih melihat dua petinggi di kepengurusan sepak bola Indonesia harus bersilang pendapat karena permasalahan yang ada.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dan juga komentator sepak bola di Indonesia, Mohamad Kusnaeni menyoroti kabar kurang harmonisnya hubungan dua petinggi PSSI yakni Mochamad Iriawan dengan Cucu Somantri.
Kusnaeni mengaku sedih melihat dua petinggi di kepengurusan sepak bola Indonesia harus bersilang pendapat karena permasalahan yang ada.
"Akhir-akhir ini saya merasakan keprihatinan yang mendalam terhadap PSSI. Dua pucuk pimpinan PSSI seperti saling bersilang jalan dan pemikiran dalam sejumlah isu krusial," kata Mohamad Kusnaeni.
Pria yang akrab disapa Bung Kus itu meminta kepada keduanya bisa menyelesaikan permasalahan ini dengan baik agar tidak berlarut-larut berkepanjangan.
"Sebelum terlalu jauh, ini baiknya segera diakhiri, diselesaikan agar tidak ada 'penumpang gelap' yang masuk membawa kepentingannya sendiri dan menodai kekhusyukan bulan Ramadan," ucapnya.
Momen bulan suci Ramadan diharapkan bisa menyatukan kembali hubungan keduanya menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Bung Kus meminta kepada keduanya segera melakukan pertemuan mencari jalan tengah terbaik agar situasinya bisa kembali normal.
"Caranya sederhana saja; tabayyun. Ini tradisi dan cara kaum muslim untuk menyelesaikan masalah. Pak Iwan Bule dan Pak Cucu sebaiknya segera bertemu dan hanya berdua. Bertemu lagi dengan senyum, tawa dan semangat yang sama saat kampanye untuk KLB PSSI, beberapa bulan lalu," ujar Bung Kus.
Menurut Bung Kus, rintangan yang akan dihadapi Indonesia khususnya PSSI ke depannya akan lebih berat karena akan menghadapi beberapa kejuaran bergengsi di internasional.
Salah satunya yakni Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Selain itu, tantangan PSSI lainnya yakni setelah pandemi Covid-19 atau virus Corona berakhir akan melakukan kegiatan seperti apa kedepannya.
"Saya menaruh harapan besar kepada mereka untuk kembali bergandengan tangan. Karena kita butuh kepemimpinan yang solid itu di tengah situasi sulit akibat pandemi (COVID-19) ini. Lebih dari itu, soliditas PSSI itu prasyarat mutlak untuk tantangan yang lebih besar; Piala Dunia U-20 (yang akan dihelat di Indonesia pada 2021," ujarnya.
Pria yang pernah mencalonkan diri menjadi Wakil Ketua Umum PSSI itu berharap kedua petinggi di PSSI itu bisa bersatu kembali membangun sepak bola di Indonesia menjadi lebih baik.
"Ini pertaruhan harga diri bangsa, dan PSSI adalah ujung tombaknya. Saya berharap para pimpinan PSSI mendengar suara hati publik sepakbola Indonesia."
"Mumpung masih dalam suasana HUT PSSI, mari kita kembali ke spirit utama kita bahwa PSSI ini adalat alat perjuangan bangsa. Lupakan ego dan kepentingan individu maupun kelompok. Kita harus kembali melangkah bersama membangun PSSI, membuat Indonesia bangga," imbuh Kusnaeni.
Pemicu Kerenggangan
Saat ini, hubungan antara Iriawan dengan Cucu Somantri diyakini sejumlah pihak sedang renggang.
Padahal, keduanya terlihat sangat akrab ketika masa kampanye dan terpilih menjadi Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI.
Pemicunya diduga lantaran friksi atas langkah keduanya di organisasi.
Adanya dugaan praktik nepotisme ditengarai jadi jadi faktor utama penyebab ketidakharmonisan keduanya.
Baru-baru ini, Cucu Somantri yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) dikabarkan memberikan posisi anaknya, Pradana Aditya Wicaksana menjabat sebagai General Manajer padahal belum ada keputusan dari RUPS.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule memberikan jabatan kepada adik iparnya, Maaike Ira Puspita sebagai Wakil Sekjen PSSI yang sejatinya jabatan itu tak pernah ada sebelumnya.
Selain kejadian tersebut, Cucu Somantri sempat membuat geger publik setelah keliru mengeluarkan pernyataan menanggapi mundurnya Ratu Tisha Destria dari posisi Sekjen PSSI.
Cucu menyebut, Maaike Ira akan langsung menggantikan Ratu Tisha di posisi tersebut.
Namun, pernyataannya tersebut mendapatkan sanggahan dari anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.