Aji Santoso dan Seto Nurdiantoro Punya Hobi yang Sama, Kicau Mania
Pelatih Persebaya, Aji Santoso dan pelatih PSIM Jogja mengisi waktu senggang dengan menyalurkan ke hobi, pelihara burung.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi sepak bola Indonesia tengah terhenti karena pandemi corona. Beragam cara dilakukan oleh para pemain dan pelatih untuk mengisi waktu senggang ini.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso dan pelatih PSIM Jogja mengisi waktu senggang mereka dengan menyalurkan ke hobi.
Ternyata, kedua pelatih top Indonesia tersebut memiliki satu hobi yang sama, sebagai kicau mania, mereka yang hobi dengan burung berkicau.
Baca: Rindu Dukungan Bonek dan Bonita, Striker Persebaya Surabaya Beryanyi Anthem Song for Pride
Baca: Persebaya Surabaya Kenalkan Jersey Warna Hitam Sebagai Jersey Ketiganya
Aji Santoso banyak menghabiskan hari-harinya di tengah libur kompetisi ini dengan merawat burung-burung koleksinya.
Bahkan, juru taktik Persebaya ini rela menghabiskan waktu dari siang hingga sore hanya mendengarkan kicauan burung sambil duduk santai.
"Dari siang sampai sore saya biasa duduk santai di rumah sambil mendengarkan kicau burung," kata Aji, dikutip dari situs resmi klub Persebaya.
Mantan kapten tim Persebaya era 90-an ini mulai mengoleksi burung sejak masih aktif bermain sepak bola.
Hingga saat ini, jumlah koleksi burung Aji sudah tak terhitung, mulai dari burung lokal hingga burung keturunan atau yang berasal dari luar negeri.
"Saya punya empat burung murai batu. Burung cucak cungkok ada tiga ekor, ini asli dari Tiongkok."
"Burung sikatan londo yang dari Eropa pun saya punya satu ekor."
"Burung cililin ada dua ekor. Serta beberapa burung kenari," lanjut Aji.
Waktu berbicara, pengalaman memelihara burung dikembangkan hingga sebagai peternak burung.
Tak tanggung-tanggung, Aji memiliki 21 kandang untuk menyimpan burung koleksi dan hasil ternaknya tersebut.
Baca: Berita Persebaya Surabaya: Selama Ramadhan, Aji Santoso Salurkan Hobi Sebagai Kicau Mania
Namun, fokus tersebut terbelang, karena dia lebih intens sebagai pelatih sepak bola. Hingga dia mempekerjakan beberapa orang untuk merawat burung koleksinya.