Aji Santoso dan Seto Nurdiantoro Punya Hobi yang Sama, Kicau Mania
Pelatih Persebaya, Aji Santoso dan pelatih PSIM Jogja mengisi waktu senggang dengan menyalurkan ke hobi, pelihara burung.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
"Sekarang hanya tinggal beberapa pasang saja. Sebab saya sendiri fokus 100 persen ke sepak bola. Saya khawatir tak bisa konsentrasi ke burung."
"Jadi untuk sementara ini tak lagi jadi peternak, hanya pehobi," tambah mantan pelatih tim Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 itu.
Lebih dalam Aji menjelaskan, hobi melihara burung selaras dengan filosofinya sebagai sepak bola.
Dia harus terjun langsung ke pasar untuk mendapatkan bibit burung berkualitas bagus.
"Ketika saya menemukan pemain muda bakat dan belum punya pengalaman, itu membuat saya senang. Saya merasa puas ketika mereka menjadi pemain top," ujar coach Aji.
"Sama dengan memelihara burung. Menjadi kepuasan tersendiri ketika menemukan burung yang berbakat bagus, dan bisa menjadikannya burung berkualitas. Ini sama seperti filosofi saya sebagai pelatih," imbuh Aji.
Tak hanya medali bersmaa Persebaya yang pernah dia dapat, Aji juga kerap mendapatkan medali kejuaraan kicau burung bahkan hingga meraup keuntungan puluhan juta dari hobinya tersebut.
Seto Nurdiantoro
Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro memanfaatkan waktu luang libur kompetisi dengan manyalurkan hobinya pelihara burung berkicau, seperti halnya Aji Santoso.
Pelatih asal Kalasan, Sleman ini mengungkapkan, kegemarannya memelihara burung berkicau sudah ia gemari sejak masih muda.
Mulai dari melihara jenis burung Murai Batu atau Cucak Ijo, hingga perkutut, baik jenis lokal dan Bangkok.
"Memelihara burung kicau juga menjadi salah satu kegiatan saya."
"Biasanya, setiap pagi hari saya menjemurnya, sebagai kesibukan saja."
"Awalnya saya menggemari burung kicauan atau ocehan, tapi ribet kalau ditinggal lama."
"Sekarang lagi suka perkutut, ada yang dikasih teman ada yang beli sendiri," jelas Seto Nurdiyantoro, dikutip dari Tribun Jogja.