TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan disebut akan menemui masalah keuangan jika striker asal Argentina, Mauro Icardi, kembali pada bursa transfer musim panas ini.

Mauro Icardi akan kembali ke Inter Milan setelah masa peminjamannya di Paris Saint-Germain (PSG) selesai pada akhir musim 2019-2020.

Kembalinya Icardi ke Inter Milan disebut hanya akan menimbulkan masalah untuk Nerazzurri, khususnya pada bagian keuangan.

Belanja pemain besar-besaran yang dilakukan Inter Milan pada bursa transfer 2019-2020 membuat mereka mencatatkan pengeluaran bersih sebesar 110 juta euro.

Untuk menutupi defisit tersebut, Inter akan mengandalkan uang dari penjualan Icardi ke Paris Saint-Germain pada musim panas nanti.

Dilansir BolaSport.com dari ESPN, PSG akan membeli Icardi dengan harga 80 juta euro atau sekitar 1,3 triliun rupiah begitu masa peminjamannya selesai.

Uang penjualan Icardi itu bisa menutupi lebih dari separuh pengeluaran Inter Milan tadi.

Namun, dihentikannya Liga Perancis secara permanen karena Covid-19 telah membuat kondisi keuangan PSG sedikit terguncang.

Hal tersebut membuat PSG kemungkinan besar tidak akan mengambil kesempatan mempermanenkan Icardi pada musim panas ini.

Kegagalan menjual Mauro Icardi akan membuat keuangan Inter Milan tidak sehat, karena mereka juga harus menanggung gajinya yang cukup besar.

Disebut sumber yang sama, gaji Icardi di Inter mencapai angka 14 juta euro per tahunnya.

Dengan begitu, salah satu cara untuk menghindari masalah keuangan, Inter Milan harus menjual Icardi ke klub lain.

Namun, sampai saat ini, belum ada klub yang menghubungi mereka untuk transfer Icardi.

Padahal, beberapa klub Liga Italia dikabarkan tertarik untuk merekrut Icardi.

Klub seperti Juventus dan AC Milan dikabarkan bersedia menampung mantan pemain Sampdoria tersebut.