Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak seperti kebanyakan suporter yang mendukung tim kebanggaan karena berada di tempat dirinya tinggal, Suhartono justru memilih mendukung Bhayangkara FC.

Pria asal Banyuwangi, Jawa Timur itu mengaku jatuh cinta pada tim milik intansi Polri tesebut yang kini bermarkas di Jakarta. 

Rasa kecintaanya murni karena senang dengan gaya main Bhayangkara FC yang kerap memberikan kesempatan untuk pemain muda.

Setalah Liga 1 2020 diumunkan berhenti pada Maret lalu, dirinya pun mengaku sudah mulai rindu melihat Bhayangkara FC berlaga. 

Apalagi menurutnya tim berjuluk The Guardian tersebut kini punya materi pemain berkualitas.

“Kalau saya sih tidak ada kompetisi susah ya, biasa kan ada hiburan sepakbola jadi tidak ada. Kedua kita ini kan tidak bisa dukung tim kebanggaan kita lagi. Sekarang jadi sepi tidak ada hiburan,” kata pria yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah tersebut saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (2/5/2020).

“Darah saya sudah bergetar mau dukung Bhayangkara main. Sangat-sangat merindukan. Apalagi materi pemain lagi bagus-bagsunya,” sambungnya.

Untuk menghilangi rasa rindunya, pria yang akrab disapa Pak Guru itu pun kerap menonton pertandingan Bhayangkara FC melalui youtube.

Ia juga berharap jika nanti kompetisi kembali bergulir, Bhayangkara FC tetap mempertahankan skuat saat ini yang ia juluki sebagai The Dream Team.

“Hilangin kangen ya setiap hari saya tuh nonton Bhayangkara mulai 2017, lihat gol-gol yang terbaik itu bisa mengobati, tapi lebih lagi kalau kita mendukung langsung di lapangan,” kata Pak Guru.

“Sekarang harapan saya pandemi Covid-19 segera berakhir dan kompetisi kembali jalan. Kalau sudah main lagi,  saya harap materi pemain tetap seperti ini jangan diubah-ubah lagi,” harapnya.