TRIBUNNEWS.COM - Gelandang senior milik Bali United, Muhammad Taufiq membagikan cerita perjuangannya dalam meniti karier sebagai pemain sepak bola profesional.

Pemain kelahiran Tarakan, 29 November 1986 itu mengakui dulu setiap jam pulang sekolah langsung digunakan untuk bermain bola.

Kegiatan bermain bola yang dilakukan Taufiq kala mudanya itu tanpa mengganti seragam sekolah yang dikenakannya.

Hal itu ternyata menjadi petaka bagi dirinya karena harus menerima omelan dari orang tua.

Baca: Video Pertandingan Bali United di YouTube Jadi Obat Kerinduan Coach Teco

Baca: Agus Nova Pulih dari Cedera Lutut, Mulai Rindu Merumput Bersama Bali United

"Dulu sewaktu masih sekolah, saya selalu bermain sepak bola sepulang jam sekolah bersama teman-teman."

"Waktu itu masih dalam posisi mengenakan seragam sekolah," kata Taufiq dikutip Tribunnews dari laman resmi Bali United.

Mantan pemain Persib Bandung dan Persebaya Surabaya tersebut selalu dimarahi orang tuanya lantaran bermain bol hingga larut malam.

Namun kebiasaan ini menjadi pengalaman berharga bagi seorang Taufiq hingga menjadi pesepak bola profesional saat ini.

Baca: Sosok Kitman Bali United yang Membuat Teco Tenang

Baca: Bali United Sumbang 20.000 Masker Non Medis untuk Perangi Corona

"Hal ini tentu menjadi pengalaman lucu karena setiap pulang sekolah selalu dimarahi orang tua karena seragam sekolah yang selalu kotor."

"Selain itu, terkadang saya juga bermain bola hingga larut malam bersama teman-teman," ujarnya.

Tak sampai disitu tingkah M Taufiq kala masih muda, dirinya juga mengakui ketika masih menempuh pendidikan pernah bolos dari sekolah.

Bolos sekolah terpaksa dilakukan karena taruhan dalam bermain sepak bola dengan sekolah tetangga.

Ia pun harus rela melompati jendela sekolah demi bergabung dengan rekan-rekan timnya saat itu.

Baca: Mengenal Sosok Stefano Cugurra Teco Pelatih Bali United yang Mewarisi Kesuksesan Sang Ayah

Baca: Penyerang Asing Bali United Pilih Habiskan Waktu di Pulau Dewata, Jalankan Hobi Baru Bersepeda

"Pernah juga satu pengalaman saya bolos dari sekolah karena diajak teman bertanding melawan sekolah tetangga."