Andritany Ardhiyasa: Saya dari Diklat Ragunan, Persib Hanya Pinjaman
Andritany menjelaskan, dirinya merupakan pemain jebolan Diklat Ragunan dan hanya dipinjamkan ke tim Persib junior ketika berlaga di Piala Soeratin
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten tim Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa akhirnya buka suara mengklarifikasi kabar yang menyebut dirinya merupakan pemain jebolan Diklat Persib Bandung.
Andritany menjelaskan, dirinya merupakan pemain jebolan Diklat Ragunan dan hanya dipinjamkan ke tim Persib junior ketika berlaga di turnamen Piala Soeratin tahun 2007.
"Sebenarnya Andritany itu bukan dari Diklat Persib, tapi Diklat Ragunan," ucap Andritany dalam wawancara dengan Jebreeet Media.
Sebelumnya, ramai diberitakan di media jika Andritany merupakan produk asli jebolan Diklat Persib.
Hal itu disebabkan karena Andritany berhasil membawa tim Persib junior memenangkan gelar bergengsi di ajang Piala Soeratin 2007.
Namun, pemain yang akrab disapa Bagol itu akhirnya menjelaskan cerita sebenarnya. Dirinya hanya menjadi pemain pinjaman di tim Persib junior.
"Di Persib itu hanya dipinjamkan untuk Piala Soeratin tahun 2007," ujarnya menambahkan.
Menurut Andri, pertama kali bisa bergabung ke tim Persib junior karena diajak teman dekatnya.
Sebelum gabung Persib, penjaga gawang berusia 28 tahun itu akan bergabung dengan salah satu tim di Jepara, namun gagal.
Akhirnya, Andritany bergabung dengan Persib dan berhasil mengantarkan tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat itu juara turnamen Piala Soeratin 2007.
Di tim Persib junior, Andritany satu tim dengan Dedi Kusnandar, Rachmat Latief, dan pemain tengah Tira Persikabo yakni Munado.
"Awalnya saya mau ke Jepara, tapi di coret. Akhirnya saya diajak temen ke Bandung, main bareng Rachmat Latief, Dedi Kusnandar, Munadi dan bisa juara Piala Soeratin bersama Persib," tandasnya.
Setelah sukses membawa Persib juara, Andritany kembali lagi bergabung dengan Diklat Ragunan.
Adik kandung Indra Kahfi itu bukannya tidak mau kembali ke Persib setelah sukses di Piala Soeratin. Akan tetapi, aturan dari Diklat Ragunan tak memungkinkan membela Maung Bandung.
"Tahun berikutnya saya mau balik ke Persib, sudah sempat latihan, tapi Diklat Ragunan enggak mengizinkan."
"Mau ga mau saya kan ada ikatan sama Diklat Ragunan karena mereka mendapat surat dari ASIOP Apacinti (SSB yang diikuti Andritany), semua pemain dari ASIOP harus main di Persija Barat," ujar Andritany.
Lebih lanjut, Andritany menyadari bakat-bakat pemain muda di Jawa Barat memiliki kualitas bagus.
Selain itu, dirinya tidak berjodoh dengan Persib karena timnya sedang tidak membutuhkan penjaga gawang.
"Persib harus kita akuin lah dari dulu sampai sekarang banyak pemain bagus disana. Mereka ga butuh kiper kali," tutupnya.