Jadi Pelatih Sabah FA, Kurniawan DY Ungkap Perbedaan Kesejahteraan Atlet di Malaysia & Indonesia
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia U23 ini berharap agar atlet yang telah berprestasi terutama meraih kepingan medali untuk lebih diperhatikan.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
Agensi pemain Forza Sports Group mengontrak Brylian setelah permainan ciamiknya terus ditunjukan bersama Garuda Select asuhan dari Dennise Wise selama 2 tahun terakhir.
Namun karena pandemi corona yang semakin meluas di daratan Inggris membuat mimpi gelandang berpostur 1,71 meter itu harus terganjal.
Kini Brylian sedang menunggu informasi lebih lanjut mengenai perkembangan terbaru nasibnya dari agensi Forza Sport Group.
"Progres saya belum tahu, gara-gara ada Corona ini. Nggak tahu kedepan bagaimana, kan sepak bola juga berhenti semua.
Saya berdoa saja lah ke depannya lancar," kata Brylian Aldama dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta.
Pemain jebolan Timnas Indonesia U-16 itu berharap ingin melanjutkan karier di kompetisi Liga Italia dan Liga Inggris.
Namun, peraturan ketat di kompetisi sepak bola Inggris sedikit menghambat karier Brylian Aldama.
"Kalau inginnya ya Liga Italia. Liga Inggris tuh ingin, apalagi main di Chelsea, cuma kan tidak bisa sekarang, Inggris kan ada peraturan, ranking FIFA kayak gitu-gitu," tutupnya.
Sementara itu selama di Inggris, Brylian bersama Bagus dan David harus menjalani puasa selam 17 jam dan berbeda saat berada di Indonesia yakni rata-rata hanya 13 jam.
Hal ini dikarenakan Benua Eropa memiliki intensitas siang hari yang lebih panjang dari Indonesia atau daerah khatulistiwa lainnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Kompas.com/Suci Rahayu)