TRIBUNNEWS.COM - Legenda hidup PSS Sleman Muchamad Eksan mengenang quintrick yang dilesatkan ke gawang Persiba Balikpapan menjadi satu dari beberapa momen spesial dalam karirnya sebagai pesepak bola profesional.

Catatan quintrick atau lima gol dalam satu pertandingan itu berhasil diciptakan ayah dua anak ini sewaktu melakoni leg pertama Babak 8 Besar Divisi 1 musim kompetisi 1999/2000.

Pada laga yang berlangsung 20 tahun silam tepatnya, Minggu (14/5/2000) itu, PSS Sleman berhasil mencukur Persiba Balikpapan dengan skor 6-1.

Baca: Cara Quality Time Keluarga ala Pemain PSS Sleman Jefri Kurniawan, Pilih Gowes

Baca: Termasuk Persib dan Persija, Ini Daftar 15 Klub Liga 1 yang Desak PT LIB Gelar RUPS Luar Biasa

Lima dari enam gol PSS Sleman, dibukukan oleh Eksan, masing-masing pada menit 12, 55, 69, 72, dan 88.

"Momen yang tak terlupakan selama berkarir yakni ketika membawa PSS Sleman naik kasta ke divisi utama tahun 1999/2000," ujar Eksan pada Tribunjogja.com, Senin (11/5/2020).

"Kebetulan pada waktu itu, saya menjadi topskor kompetisi dan pertandingan lawan Persiba Balikpapan bisa mencetak 5 gol dalam satu pertandingan," ungkapnya.

Pria yang saat ini menjabat sebagai asisten manajer PSS Sleman itu memang menjelma menjadi pemain haus gol di musim tersebut.

Torehan 13 golnya mengantarkan ia menjadi topskor kompetisi.

Disisi lain, Muchammad Eksan mengungkap jika menjadi pesepak bola profesional telah menjadi cita-citanya sejak masih belia.

Mimpi pria yang identik dengan nomor punggung 11 di PSS Sleman itu akhirnya berbuah manis berkat kerja kerasnya sejak masih kecil.

Berkat keuletan dan tekat yang kuat, Eksan berhasil menjelma menjadi pesepak bola andalan di klub PSS Sleman.

"Saya dari kecil sudah bercita-cita jadi pemain bola. Sewaktu duduk di bangku sd sudah sering ikut kejuaraan sepakbola dan juga mewakili sekolah ikut porseni," ucap Eksan.

Pria yang saat ini tercatat sebagai pegawai PDAM Sleman itu, meniti jalan panjang menjadi pesepak bola dengan bergabung bersama sekolah sepakbola (SSB) HW Kulon Progo.

Bakat terpendam yang dimiliki Eksan, terpantau oleh tim Pra-PON DIY, lalu, pria yang beposisi sebagai striker sewaktu masih aktif jadi pemain itu dipanggil untuk masuk skuad Pra-PON DIY di tahun 1995.

"Awalnya dulu tahun 1995 saya ikut pra-PON DIY, setelah pra-PON, pada tahun 1996 saya pindah dari klub HW kulon Progo ke klub Pemda Sleman," ujarnya.

Baca: Wacana Liga 1 Tanpa Penonton: Imran: Ada yang Bisa Jamin Tak Ada yang Berkumpul di Luar Stadion?

Baca: Bek Naturalisasi Persija Sarankan Liga 1 Dilanjutkan Tanpa Penonton

Di klub Pemda Sleman, bakat Eksan semakin terasah.

Setahun kemudian pada tahun 1997, ayah dua anak ini mengikuti seleksi pemain PSS Sleman.

Bakat yang dimiliki Eksan, berhasil meloloskannya ke skuad berjuluk Super Elang Jawa tersebut.

Kebersamaan Eksan dengan PSS Sleman berlangsung pada dua periode yakni, 1997-2005 dan 2009-2011.

Pada periode pertama, 1997-2005 merupakan masa-masa kejayaan Eksan bersama PSS Sleman.

Terutama di musim kompetisi, 1999-2000 yang mana kerja kerasnya dan rekan-rekan berhasil mengantarkan tim kebanggaan bumi Sembada naik kasta ke Divisi Utama.

Tak hanya itu, sejarah juga mencatat dimana pada musim itu, Eksan juga mencatatkan namanya sebagai topskor kompetisi.

"Itu sepenggal momen yang tak akan terlupakan dalam perjalanan hidup saya," ucapnya.

Seperti diketahui, selama tahun 2000-2006, PSS Sleman konsisten tampil di kompetisi yang kala itu masih menjadi ajang paling tinggi di persepakbolaan Indonesia.

Prestasi terbaik PSS Sleman adalah menempati posisi ke-4 pada 2003 dan 2004, juga menembus semifinal Piala Indonesia 2005. (TRIBUNJOGJA.COM)