Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi sepakbola perofesional Indonesia, Liga 1 dan Liga 2 masih harus menunggu kepastian pemerintah mengenai status darurat Covid-19 yang berakhir pada 29 Mei.

Apabila status dicabut atau tak diperpanjang, PSSI kemungkinan akan menggelar lagi pada awal Juli mendatang. Sebaliknya, jika diperpanjang PSSI pun bisa saja menghentikan total Liga di musim ini.

Penyerang Bhayangkara FC, Saddil Ramdani pun berharap pemerintah bisa mengizinkan Liga kembali bergulir dengan catatan khusus seperti tanpa penonton yang diterapkan liga-liga negara lainnya.

Baginya, berlanjutnya liga akan memberikan pemasukan kembali kepada para pelaku sepakbola Indonesia termasuk dirinya.

“Kami pastinya akan menaati peraturan pemerintah. Tapi kita berharap pemerintah mengizinkan, apabila pemerintah melarang tanpa penonton untuk mencegah covid-19, ya tidak masalah,” kata Saddil saat dihubungi Tribunnews, Kamis (14/5/2020).

“Kami sebagai pesepakbola memikirkan, ini loh mata pencaharian kami apabila tertunda-tertunda kami mau makan apa? keluarga kami mau makan apa? Kami juga di rumah kan pasti memikirkan keluarga bagaimana caranya kami sedikit demi sedikit mendapat rezeki,” jelas Saddil.

“Jadi harapan saya itu walaupun tidak ada penoton tapi liga berlanjut itu tidak ada masalah. Saya sangat berharap dan mendukung agar liga berlanjut lagi,” pungkasnya.

Seperti diketahui hingga saat ini Saddil beserta pemain Bhayangkara FC lainnya hanya menerima gaji sebesar 25 persen yang memang sudah menjadi kesepakatan klub melalui arahan PSSI.

Gaji 25 persen yang dimulai sejak Maret lalu akan berakhir pada Juni nanti. Setelah itu, apabila liga tak kembali bergulir, pemain Bhayangkara FC belum tahu apakah masih digaji atau tidak hingga akhir tahun ini.