Kritik Simon McMenemy Buat PSSI: Liga Vietnam Jelek, Kenapa Timnasnya Lebih Keren dari Indonesia?
Hanya dalam periode 10 tahun, The Golden Star bisa naik 43 peringkat dari posisi ke-137 menjadi posisi ke-94 dalam ranking FIFA.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengkritik cara PSSI dalam membina sepak bola Indonesia dan menyarankan untuk mengikuti strategi Vietnam.
Timnas Vietnam menjadi satu-satunya negara di ASEAN yang mengalami peningkatan pesat dalam perolehan ranking FIFA.
Hanya dalam periode 10 tahun, The Golden Star bisa naik 43 peringkat dari posisi ke-137 menjadi posisi ke-94 dalam ranking FIFA.
Vietnam bahkan menjadi satu-satunya negara ASEAN yang berhasil menembus 100 besar dalam peringkat FIFA.
Kehebatan timnas Vietnam membuat mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, merasa heran.
Sebab, menurut Simon, Liga Vietnam memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan Liga Indonesia.
Keheranan itu pun diungkapkan Simon kepada mantan Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Jurgen Gede, dalam pertemuan beberapa waktu lalu.
Pelatih asal Skotlandia itu bertanya bagaimana cara VFF mengembangkan kekuatan timnasnya di tengah kondisi liga yang tidak terlalu bagus.
"Saya bertanya padanya cara mengembangkan kekuatan timnas dalam kondisi kualitas Liga Vietnam yang lebih rendah dibanding Indonesia," ucapnya dilansir Bolasport.com dari Dantri.
"Mereka punya timnas yang kuat padahal perkembangan liganya tidak terlalu mengesankan. Bagaimana sepak bola Vietnam bisa memiliki hal itu?" tanya Simon.
Berkaca dari kemajuan pesat timnas Vietnam, Simon lantas memberikan kritiknya kepada PSSI.
Mantan pelatih Bhyangkara FC itu berpendapat bahwa PSSI seharusnya bisa belajar dari sepak bola Vietnam, terutama dalam hal pembinaan para pemain muda.
Simon merasa, ketika dirinya didapuk sebagai pelatih timnas Indonesia, PSSI tidak memberikan dukungan penuh terhadap dirinya.
"Saya suka cara Vietnam memandang sepak bola di negara mereka. Mereka tidak melebih-lebihkan dengan mengatakan bahwa sepak bola mereka hebat atau liga mereka liga yang besar," tutur Simon.
"Mereka lebih realistis. Mereka paham bahwa mengirim pemain berkarier di luar negeri dapat menambah kualitas pemain itu sendiri," tambahnya.
Simon pun menilai bahwa sepak bola Indonesia akan sulit maju jika tidak segera meniru strategi yang dilakukan oleh Vietnam.
PSSI selaku induk organisasi sepak bola nasional seharusnya lebih banyak mengirimkan pemain untuk berkarier di luar negeri sehingga mereka mendapat lebih banyak pengalaman.
"Jika Indonesia mencoba mengirim pemain ke luar negeri, tentu timnas Indonesia akan jadi kuat. Sayangnya PSSI tidak melakukan itu," kata Simon.