Pilar Bhayangkara FC: Liga 1 Tanpa Penonton Lebih Baik daripada Kompetisi Dihentikan
Seperti diketahui, beberapa Liga di negara-negara lain seperti Korea, Jerman, Italia, Spanyol sudah dan akan memulai lagi kompetisi.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) tengah menyusun kajian awal pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi virus corona.
Pada fase ketiga tepatnya 15 Juni 2020 dari kajian awal tersebut menyebut salah satu kegiatan berupa olahraga outdoor sudah diperbolehkan diadakan dengan protokol.
Mengacu pada hal tersebut, Liga 1 dan Liga 2 artinya sudah bisa bergulir kembali dengan catatan tanpa penonton.
Namun kepastian baru bisa diambil PSSI ketika pemerintah dalam hal ini BNPB sudah mencabut status darurat Covid-19 masih berlangsung hingga 29 Mei mendatang.
Pemain Bhayangkara FC Nudhidayat Haji Haris mengaku sudah tak sabar menantikan Liga 1 kembali bergulir.
Bahkan dirinya sangat setuju jika liga digelar dengan aturan pencegahan Covid-10 yang ketat.
“Kalau saya tidak apa, kalau lanjut (Liga1) tanpa penonton. Itu lebih baik daripada tidak diadakan lagi. Pertandingan kan masih bisa disiarin di tv, jadi hiburan juga buat masyarakat,” kata Nurdhidayat saat dihubungi Tribunnews, Kamis (21/5/2020).
“Orang seperti saya yang penghasilan cuma dari sepabola kan jadi bisa kerja lagi. Bukan cuma saya, wasit, penitia dan lainnya juga bisa ada pemasukan lagi” sambungnya.
Seperti diketahui, beberapa Liga di negara-negara lain seperti Korea, Jerman, Italia, Spanyol sudah dan akan memulai lagi kompetisi.
Akan tetapi, mereka menggelar kompetisi tersebut dengan aturan ketat, salah satunya tanpa penoton dan selalu mengecek kesehaan semua pelaku sepakbola sebelum bertanding.