Persib Bandung Bakal Ukur Berat Badan Pemain Pasca Libur Lebaran
Persib Bandung akan melakukan pengukuran berat badan para pemainnya setelah mendapatkan libur empat hari selama masa lebaran Idulfitri
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung akan mengukur berat badan para pemainnya setelah libur lebaran usai.
Persib memberikan waktu libur Lebaran bagi para pemainnya selama empat hari.
Dalam empat hari tersebut mereka diminta untuk tetap bisa menjaga berat badannya, mengingat makanan yang biasa disajikan selama lebaran khususnya Idul Fitri rata-rata berminyak.
Pihak klub pun sudah memberikan batasan bagi para pemainnya mengenai makanan yang baik dikonsumsi.
Baca: Statistik Striker Legendaris Persib: Cetak Gol Terakhir ke Gawang Persija
Nantinya, seusai libur lebaran, para pemain akan dilakukan pengukuran berat badan untuk melihat adakah perbedaan dengan data terakhir yang dimiliki tim pelatih.
Sebelumnya, tim Persib sendiri sudah memiliki data berat badan setiap pemain sebelum latihan bersama diliburkan.
"Kami bisa memantau dari jauh berat badan pemain."
Baca: Gelandang Muda Persib Bandung ini Gagal Mudik ke Garut, Ajak Bobotoh Di Rumah Saja
Baca: Tak Tahu Perkembangan Pandemi Covid-19 di Indonesia, Striker Asing Persib BandungCemas
"Tentunya di saat seperti ini sulit, kami kan melakukan pengukuran kembali berat badan mereka, nanti," jelas pelatih Persib, Robert Alberts dilansir laman resmi Persib.
Albert pun mengatakan para pemain sudah mengetahui menu makanan yang perlu dikonsumsi.
"Selama ini pemain sudah tahu menu makanan yang perlu dikonsumsi. Jika itu semua dijalani sesuai harapan, semuanya tetap terkendali," lanjut Robert.
Persib rencananya akan kembali menggelar latihan pada Rabu (27/5) setelah melewati libur lebaran.
Latihan seusai libur lebaran pun diakui pelatih asal Belanda ini akan berjalan dalam intensitas tinggi yang merupakan lanjutan dari program sebelumnya.
"Kami akan mulai berlatih tanggal 27 Mei 2020, melanjutkan program latihan yang sudah berjalan."
"Latihan dengan intensitas tinggi dan waktu istirahat yang lebih pendek," terang Alberts.