Kisah Eks Wonderkid PSIM Yogyakarta, Alasan Pensiun Dini hingga Dipukuli Oknum Supporter Persis Solo
Cerita Wonderkid PSIM Yogyakarta, Johan Arga Pramudya mengenai alasan pensiun dini hingga pengalaman dihajar oknum supporter Persis Solo
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
"Ketika kejadian itu saya ditolong tapi seperti tidak ditolong. Saya bilang ini hanya oknum ya. Oknum suporter, Panpel dan aparat," ungkapnya.
Saat ini Johan tercatat menjadi seorang pelatih kepala di tim PSIS Semarang Putri.
Pada Liga 1 Putri 2019, tim PSIS Putri tampil cukup baik di bawah asuhan Johan.
Rencananya, pada tahun 2019 ini Johan akan memgambil kelas lisensi kepelatihan lagi.
Sayangnya, keinginan tersebut harus tertunda akibat wabah Covid-19.
"Kebetulan saat saya melatih PSIS Semarang Putri itu saya mau fokus ke lisensi kepelatihan.
"Tapi karena belum ada dari kompetisi Liga 1 selesai. Akhirnya saya nunggu. Tapi malah ada Covid-19 jadi tertunda," ujarnya.
Selain menekuni sepakbola, Johan pun memiliki usaha frenchaise makaroni yang diberi nama Makaroni Hu Ha yang saat ini sudah menjadi makanan favorit di Yogyakarta.
"Aktifitas saya saat ini mengurusi usaha. Di Instagram pribadi saya selalu mempromosikan usaha yang saat ini sedang dijalankan makaroni huh hah," paparnya.
Saat masa pandemi covid-19, Johan mengaku hanya menghabiskan waktu di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah.
"Dan yang pasti saat ini menghabiskan waktu bersama keluarga terutama sama istri karena saya tinggal di rumah hanya berdua istri," jelasnya.
Terkait wacana New Normal yang akan diberlakukan, Johan mengaku mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut demi hilangnya virus corona tersebut.
"Untuk wacana new normal itu dari awal saya sudah ikut anjuran pemerintah.
Di rumah aja ya di rumah aja. Suruh pakai masker ya kita pakai. Jadi kalau ada new normal ya tidak masalah bagi saya," ucapnya.