Tanggapi Wacana New Normal, Manajemen Persikabo 1973: Olahraga Sepakbola Penuh Body Contact
Rhendie Arindra mengatakan bahwa akan diberlakukannya New Normal justru sangat rentan untuk dunia si kulit bundar.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Wacana diberlakukannya New Normal oleh Pemerintah disaat wabah Covid-19 masih melanda Tanah Air, menyita perhatian publik. Tak terkecuali dari para pelaku olahraga khususnya sepakbola.
Direktur Pengembangan Bisnis Persikabo 1973, Rhendie Arindra mengatakan bahwa akan diberlakukannya New Normal justru sangat rentan untuk dunia si kulit bundar.
Menurutnya, di dalam olahraga sepakbola, seluruh bagian tubuh manusia akan terlibat lamgsung dengan kontak fisik sehingga berisiko terpapar virus corona.
"Menurut saya New Normal sulit diterapkan ya. Hal itu terjadi karena sepakbola adalah olahraga full body contact dan melibatkan massa," ujarnya, Jumat (29/5/2020).
Lebih lanjut, Rhendie menegaskan masih tetap berada pada pendirian awalnya yakni menginginkan Kompetisi Liga 1 2020 tidak dilanjutkan.
"Situasi dan kondisi pandemi Covid-19 ini angkanya masih tinggi. Menurut saya sangat berisiko apabila kita mengadakan pertandingan. Menurut saya Kompetisi Liga 1 2020 sebaiknya dihentikan total," ungkapnya.
Diketahui, Kompetisi Liga 1 dan 2 2020 dihentikan sejak 16 Maret lalu. Kemudian status penghentian Liga tersebut berubah menjadi force majeure yang telah ditetapkan PSSI 27 Maret.
Dihentikannya kompetisi tersebut juga ditinjau berdasarkan status darurat bencana Covid-19 ditetapkan langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dijadwalkan berakhir pada 29 Mei.