Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Bak Sebuah Peperangan, Gianpiero Gasperini Berbicara Masalah Virus Corona

Pelatih Atalanta, Gianpiero Gasperini menganalogikan permasalahan pandemi virus corona saat ini bak sebuah peperangan.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
zoom-in Bak Sebuah Peperangan, Gianpiero Gasperini Berbicara Masalah Virus Corona
instagram/bergamo.neroblu
Pelatih Atalanta, Gianpiero Gasperini (baju putih) 

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Atalanta, Gianpiero Gasperini menganalogikan permasalahan pandemi virus corona saat ini bak sebuah peperangan.

Apalagi Gasperini mengakui sempat sakit ketika mendampingi timnya mengalahkan Valencia dalam laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019/2020.

Pria yang kini berusia 62 tahun tersebut saat itu merasa khawatir dengan kondisi hidupnya di tengah situasi pelik seperti itu.

Apalagi pandemi virus corona telah menewaskan kurang lebih 371.000 orang di seluruh dunia.

"Saya takut karena sehari sebelum pertandingan saya sakit, pada sore pertandingannya semakin buruk, dua malam setelahnya saya hanya tidur sebentar," ujar Gasperini kepada La Gazetta dello Sport, dilansir Sportskeeda.

"Aku tidak demam tapi aku merasa takut karena setiap dua menit ambulan lewat, seperti ibarat perang," kenangnya.

Baca: Atalanta Kehilangan si Anak Emas, Teladan dalam Kehidupan dan Permainan

Baca: Atalanta & Atletico Madrid: Berawal dari Mimpi Indah Liga Champions Menuju Mimpi Buruk Virus Corona

Bahkan, eks pelatih Inter Milan tersebut mengakui sempat membayangkan jika dirinya menjadi pihak yang terkena virus tersebut.

"Pada malam hari saya berpikir, jika saya masuk kesana, apa yang akan terjadi pada saya," jelasnya.

Berita Rekomendasi

"Saya tidak bisa pergi sekarang, ada banyak hal yang harus saya lakukan," sambung Gasperini.

"Saya mencoba mengatakan itu untuk menenangkan suasana, tetapi saya benar-benar berpikir begitu kala itu," tambahnya.

Gasperini juga mengakui kehilangan indra perasanya pada momen tersebut.

Dirinya lalu baru-baru ini mencoba melakukan tes dan ternyata kini ia memiliki antibodi virus corona.

Tentu hasil tes tersebut cukup mengejutkan bagi Gasperini.

"Sepuluh hari yang lalu tes serologis mengkonfirmasi bahwa saya menderita Covid-19," kagetnya.

"Aku sekarang punya antibodi, namun hal itu bukan berarti bahwa aku sekarang merasa kebal," tutup Gasperini.

Liga Italia sendiri dijadwalkan akan kembali bergulir pada 20 Juni mendatang.

Atalanta yang dibawah komando Gasperini saat ini duduk manis di peringkat keempat klasemen sementara.

Kisah Atalanta dan Para Suporter di Liga Champions: Mimpi Indah yang Berubah karena Corona

Kisah perjalanan Atalanta di Liga Champions, mimpi rakyat Bergamo yang berubah karena pandemi corona.

Atalanta merupakan klub Serie A Liga Italia yang berasal dari Bergamo, Lombardy, Italia.

Salah satu kota yang menjadi pusat penyebaran virus corona terbesar di Italia.

 

Mimpi rakyat Bergamo melihat tim kesayangan mereka tampil di kancah elit kompetisi Benua Biru berubah menjadi mimpi buruk.

Laga Atalanta kontra Valencia yang berlangsung di Stadion San Siro dipenuhi oleh puluhan ribu pendukung kedua tim.

Baca: Jan Oblak dan Josip Ilicic, Dua Sosok Berdarah Slovenia Penghancur Mimpi Liverpool dan Valencia

Bagaimana tidak, pendukung yang biasanya memadati kapasitas stadion 17.600 kini difasilitasi 40.000 dan terisi penuh.

Mereka, para pendukung Atalanta yang berasal dari Bergamo rela menempuh perjalanan ke Milan yang biasanya memakan waktu 40 menit, berubah menjadi 3 jam karena kepadatan jalan saat itu, dalam pemberitaan BBC.

Alhasil, dua hari setelah pertandingan, kasus virus corona pertama dikonfirmasi dari wilayah Bergamo, Lombardy.

Wali Kota Bergamo, Giorgio Gori menyebutkan bahwa laga Atalanta kontra Valencia sebagai bom biologis, yang membuat penyebaran virus corona ke Italia an Spanyol.

"Pertandingan itu merupakan bom biologis. Saat itu, kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi," kata Gori dikutip Kompas.com melansir Marca.

"Jika virus itu mulai merebak, sekitar 40.000 fans yang datang ke San Siro (Milan) sudah pasti terinfeksi," imbuhnya.

Baca: Misi Berat Harry Kane Bawa Tottenham Hotspur Masuk Zona Liga Champions

Baca: Lionel Messi jadi Jaminan Barcelona Raih Lebih Banyak Gelar Liga Champions

Namun perjuangan rakyat Bergamo menyaksikan Atalanta yang baru pertama kali dalam sejarah sepakbola klub tampil di Liga Champions tak sia-sia.

Di tribun dan belakang San Siro, penggemar Atalanta berpelukan setiap gol yang dibuat oleh pemain mereka.

Kemenangan 4-0 atas Valencia membuat langkah mereka ke babak perempat final sangat besar.

Leg kedua yang berlangsung pada 10 Maret di Stadion Mestalla harus digelar tanpa penonton.

Menyusul perkembangan virus corona yang makin merebak di Italia dan Spanyol.

Atalanta mendapatkan izin untuk melakukan perjalanan untuk menghadapi Valencia, namun tanpa dukungan para suporter.

Sekitar 2 ribu pendukung Valencia datang ke stadion, memenuhi sisi luar Mestalla.

Secerca harapan keluar setelah tim mereka unggul 3-2 atas Atalanta.

Baca: Duel Atalanta vs Valencia Dianggap Biang Virus Corona di Italia, Kapten La Dea Angkat Bicara

Namun, Josip Ilicic menjadi momok bagi tim tuan rumah.

Dia berhasil mencetak 4 gol dalam pertandingan tersebut dan membuat Atalanta unggul 4-3 atas tim tuan rumah.

Hasilnya, Atalanta melaju ke perempat final dengan gagah, unggul agregat 8-3 atas Valencia.

Suatu capaian membanggakan bagi kontestan yang baru pertama tampil di Liga Champions.

Pasca pertandingan, Ilicic membentangkan kaus yang bertuliskan, "Bergamo, ini untuk Anda, jangan menyerah."

(Tribunnews/Dwi Setiawan, Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas