Awal Mula Kurniawan Dwi Yulianto Gandrungi Sepak Bola, Nonton Diego Maradona di Piala Dunia 1982
Mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut mengaku awal mula menyukai sepak bola dari menonton tayangan Piala Dunia pada tahun 1982.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Sabah Fa, Kurniawan Dwi Yulianto memiliki cerita tersendiri bagaimana awalnya menyukuai olah raga sepak bola.
Mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut mengaku awal mula menyukai sepak bola dari menonton tayangan Piala Dunia pada tahun 1982.
Saat menonton Piala Dunia 1982 tersebut, Kurniawan melihat aksi yang ditunjukan oleh Diego Maradona bersama Timnas Argentina.
Berawal dari menonton Maradona tersebut, pelatih asal Magelang ini mengaku mulai berpikiran untuk menjadi pesepak bola profesional agar dapat tayang di televisi.
Baca: Kurniawan Dwi Yulianto Sempat Ingin Berhenti Main Bola, Motivasi sang Ibu Buatnya Buktikan Kualitas
Baca: Pesan Khusus Kurniawan Dwi Yulianto Kepada Pemain Garuda Select yang Lanjutkan Karier di Eropa
"Waktu sekitar tahun 1982, jadi waktu itu saya nonton Piala Dunia di tv ada maradona."
"Saya selalu kepikiran dan mulai dari situ ingin masuk tv. Ingin keluar negeri untuk berkarier sebagai pesepak bola." kata Kurniawan Dwi Yulianto dikutip dari realase yang diterima Tribunnews, Jumat (5/6/2020).
Kurniawan pun menyadari bahwa awal mula ia menggandrungi sepak bola adalah dari menonton tayang pertandingan di televisi.
Ia pun juga menegaskan Maradona bukan lah pemain sepak bola yang ia favoritkan atau pun menjadi role model.
Namun nama Maradona tersebut berasal dari ingatan nya kala pertama kali menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia 1982 melalui tayangan televisi.
Baca: Kurniawan Dwi Yulianto Yakini Para Pesepak Bola Rindukan Aroma Rumput Lapangan Hijau
Baca: Melalui Yayasan Miliknya, Ibunu Jamil Gandeng Kurniawan Dwi Yulianto Buka Donasi untuk Hadapi Corona
"Mimpi awal suka bola karena nonton bola di tv. Di dalam keluarga saya tidak ada satupun yang berdarah atlit." tutur pelatih kelahiran 13 Juli 1976.
"Sebenarnya bukan mengidolakan Maradona. Itu karena ingatan saat masih anak kecil dan selalu tergiang pertandingan Piala Dunia." akunya.
Kurniawan Dwi Yulianto sendiri berhasil membuktikan bahwa mimpinya sebagai pesepak bola telah sukses ia tunjukan.
Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss akibat masalah dengan PSSI.
Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini sudah banyak memperkuat klub di Liga Indonesia seperti, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta dll.