Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kurniawan Dwi Yulianto Sebut Legenda Persebaya Surabaya Sebagai Bek Paling Sulit Dilewati

Kurniawan pun menyebut Legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro sebagai bek yang paling sulit dilewati saat keduanya berduel.

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kurniawan Dwi Yulianto Sebut Legenda Persebaya Surabaya Sebagai Bek Paling Sulit Dilewati
TRIBUN/HO
Ilustrasi - Kurniawan Dwi Yulianto Sebut Legenda Persebaya Surabaya Sebagai Bek Paling Sulit Dilewati 

Selain itu Kurniawan juga memiliki cerita bagaimana awal mulanya menggandrungi sepak bola.

Mantan penyerang Timnas Indonesia tersebut mengaku awal mula menyukai sepak bola dari menonton tayangan Piala Dunia pada tahun 1982.

Saat menonton Piala Dunia 1982 tersebut, Kurniawan melihat aksi yang ditunjukan oleh Diego Maradona bersama Timnas Argentina.

Berawal dari menonton Maradona tersebut, pelatih asal Magelang ini mengaku mulai berpikiran untuk menjadi pesepak bola profesional agar dapat tayang di televisi.

Baca: Kurniawan Dwi Yulianto Sempat Ingin Berhenti Main Bola, Motivasi sang Ibu Buatnya Buktikan Kualitas

Baca: Pesan Khusus Kurniawan Dwi Yulianto Kepada Pemain Garuda Select yang Lanjutkan Karier di Eropa

"Waktu sekitar tahun 1982, jadi waktu itu saya nonton Piala Dunia di tv ada maradona."

"Saya selalu kepikiran dan mulai dari situ ingin masuk tv. Ingin keluar negeri untuk berkarier sebagai pesepak bola." katanya.

Kurniawan pun menyadari bahwa awal mula ia menggandrungi sepak bola adalah dari menonton tayang pertandingan di televisi.

Berita Rekomendasi

Ia pun juga menegaskan Maradona bukan lah pemain sepak bola yang ia favoritkan atau pun menjadi role model.

Namun nama Maradona tersebut berasal dari ingatan nya kala pertama kali menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia 1982 melalui tayangan televisi.

Baca: Kurniawan Dwi Yulianto Yakini Para Pesepak Bola Rindukan Aroma Rumput Lapangan Hijau

Baca: Melalui Yayasan Miliknya, Ibunu Jamil Gandeng Kurniawan Dwi Yulianto Buka Donasi untuk Hadapi Corona

"Mimpi awal suka bola karena nonton bola di tv. Di dalam keluarga saya tidak ada satupun yang berdarah atlit." tutur pelatih kelahiran 13 Juli 1976.

"Sebenarnya bukan mengidolakan Maradona. Itu karena ingatan saat masih anak kecil dan selalu tergiang pertandingan Piala Dunia." akunya.

Kurniawan Dwi Yulianto sendiri berhasil membuktikan bahwa mimpinya sebagai pesepak bola telah sukses ia tunjukan.

Pada awal kariernya dia sempat bermain di tim remaja Sampdoria sebelum kemudian pindah ke FC Luzern di Swiss akibat masalah dengan PSSI.

Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini sudah banyak memperkuat klub di Liga Indonesia seperti, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta dll.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persib
16
11
5
0
29
11
18
38
2
Persebaya
17
11
4
2
22
13
9
37
3
Persija Jakarta
17
9
4
4
25
16
9
31
4
Arema
17
8
4
5
27
21
6
28
5
Bali United
16
8
3
5
24
15
9
27
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas