Dendi Santoso Muda Tergolong Pemain yang Mudah Emosi: Singgung Sriwijaya FC & Hamka Hamzah
Pilar andalan Arema FC, Dendi Santoso mengakui bahwa dirinya tergolong pemain yang mudah emosi saat masih muda.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Pilar andalan Arema FC, Dendi Santoso mengakui dirinya saat masih muda tergolong pemain yang mudah emosi.
Bagi publik Stadion Kanjuruhan maupun pendukung setia Arema FC, Aremania, tentu tak asing dengan nama Dendi Santoso.
Pemain asli kelahiran Kabupaten Malang tersebut merupakan pemain paling loyal dan tak diragukan kesetiannya bagi klub yang berlogo kepala singa dengan tangan mengepal tersebut.
Baca: Dendi Santoso Beri Wejangan Kepada Pemain Muda Arema FC, Beri Motvasi Untuk Buktikan Diri
Baca: Dirayu Hamka Hamzah untuk Pindah dari Arema FC, Dendi Santoso Setia ke Singo Edan
Sejauh karier profesionalnya, Dendi Santoso hanya membela satu klub sejauh ini, yakni Arema FC.
Kesetiaan sang pemain tak perlu diragukan kembali, baik saat klub dalam kondisi dualisme maupun terpuruk dalam segi prestasi.
Lebih dari satu dekade Dendi Santoso membela Singo Edan.
Pencapaian paling prestisius bagi sang pemain ialah mampu menghantarkan klub dari Jawa Timur menjadi kampiun di Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.
Saat itu Arema FC masih bernama Arema Indonesia yang ditangani oleh Robert Alberts.
Dendi muda memiliki posisi bermain yang berbeda dengan yang sekarang.
Oleh Robert ALberts saat itu, Dendi di posisikan sebagai winger kiri.
Kemampuan dan kecepatan yang ia miliki mampu mengobrak-abrik lini pertahanan tim lawan.
Namun Dendi yang masih muda memiliki jiwa yang berapi-api, sehingga tak terlepas dari keadaan emosi.
One Man Club milik Arema FC itu pun mengakui bahwa ketika dirinya masih muda, api emosi kerap kali ikut mewarnai dirinya ketika melangsungkan pertandingan.
Dalam sebuah kesempatan, ketika ditanya oleh Hamka Hazah, Dendi membenarkan, bahwa dirinya pernah juga emosi dalam satu pertandingan.
Saat itu Arema FC menghadapi lawan Sriwijaya FC yang masih dikapteni oleh Hamka Hamzah.
"Dulu emosian karena tergolong masih pemain muda," terang Dendi Santoso, seperti yang dikutip dari laman Surya.
"Saya dulu pernah emosi saat bertanding lawan Sriwijaya FC dan saat itu kaptennya Mas Hamka Hamzah," bebernya menambahkan.
Peran Dendi Santoso pun seiring berjalannya waktu mulai berubah sejak usinya tergolong senior.
Dendi pun dialihfungsikan sebagai pemain yang menempati lapangan tengah dalam mengkreasikan serangan.
Meskipun demikian, berangkat meniti karier sebagai winger, Dendi tak bisa menghilangkan kebiasaan bermain di posisi tersebut
Meski telah diplot untuk bermain di lapangan tengah, sang pemain ekrap kali membantu penyerangan untuk menyisir sisi sayap Singo Edan.
Pun dengan usia yang telah menginjak 30 tahun, Dendi mengakau bahwa dirinya lebih kalem dalam menyikapi suatu pertandingan.
Baca: Hampir 12 Musim Bela Arema, Keluarga dan Aremania Bikin Dendi Santoso Tak Mau Pindah
Baca: Dendi Santoso, Ulang Tahun ke-30 dan Bukti Kesetiaan Arek Malang Kepada Arema FC
Dirinya tak mudah kembali terpancing untuk emosi di setiap laganya.
Menurut Dendi, dengan usinya yang saat ini tergolong senior, ia harus memberikan contoh bagi pemain muda untuk bersikap dingin dalam panasnya suatu pertandingan.
"Selama dua tahun ini dapat banyak masukan dari teman-teman. Itu membuat saya lebih dingin."
"Apalagi di sepak bola usia 28-29 itu bisa dikategorikan senior, jadi tidak terlalu emosi lagi sekarang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)(Surya.co.id/Dya Ayu).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.