Segel Satu Tempat di Babak Final, Pelatih Juventus Nilai Ronaldo Cs Panas di Awal Saja
Pelatih Juventus Maurizio Sarri menilai permainan anak asuhnya hanya mampu menunjukkan konsentrasinya di 30 menit babak pertama saat bersua AC Milan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Maurizio Sarri selaku pelatih Juventus mengakui bahwa permainan anak asuhnya tak berjalan baik saat bersua AC Milan di Semifinal Coppa Italia.
Berlangsung di Stadion Juventus Arena, Sabtu (13/6/2020) dini hari tadi, Juventus memastikan diri lolos ke babak final Coppa Italia dengan unggul agregat.
Pada Leg Pertama yang berlangsung di San Siro, Juventus mampu menahan AC Milan dengan skor 1-1.
Adapun di Leg Kedua, Juventus hanya sanggup bermain imbang kontra Rossoneri (AC Milan) lewat skor kacamata.
Baca: Hasil Coppa Italia: Bek Juventus Bela Cristiano Ronaldo yang Gagal Pinalti
Baca: CR7 Gagal Ekseskusi Penalti, Pelatih Juventus Sebut Fisik dan Mental Ronaldo Sulit Langsung Optimal
Sarri tak terkejut dengan hasil yang diperoleh anak asuhnya tersebut.
Ia mengakui bahwa anak asuhnya hanya mampu tampil mengesankan di 30 menit awal babak pertama.
Sisanya, selama 60 menit, Cristiano Ronaldo dkk tak mampu berbuat banyak, bahkan intensitas serangan oleh Sarri dinilai menurun.
Padahal pada pertandingan tersebut, Juventus mendapatkan keuntungan dengan bermain lewat jumlah pemain yang lebih banyak.
Kondisi tersebut tak terlepas karena Ante Rebic mendapatkan kartu merah setelah melakukan pelanggaran keras di menit ke-25.
Bahkan dengan hadiah pinalti yang dimiliki oleh Cristiano Ronaldo, Bianconeri (Juventus) tetap saja tak bisa mencetak skor pada pertandingan tersebut.
"Sejujurnya saya puas dengan 30 menit pertandingan di babak pertama, tim kami mampu mendominasi pertandingan, aliran bola mampu bergulir dengan cepat," jelas Maurizio Sarri, seperti yang dikutip dari laman Goal International.
Namun Cristiano Ronaldo cs hanya menujukkan greget untuk meraih kemenangan di awal babak saja.
Selepas menit ke-30, intensitas serangan cenderung menurun dan memudahkan tim tamu untuk mengkoordinir lini pertahanannya.
"Setelah itu lewat menit ke-30, kami perlahan justru menurunkan tempo permainan, intensitas dan tekad kami untuk meraih kemenangan juga mengalami penurunan," sesal mantan pelatih Napoli tersebut.