Untuk torehan individu, dirinya juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 2 musim 2017.

"Hal paling berkesan yaitu memberikan gelar juara untuk Persebaya dan membahagiakan supporter Bonek," terang Irja.

"Sebaliknya, dukanya saat kami tidak bisa memberikan kemenangan untuk tim dan membuat Bonek kecewa," lanjutnya.

Hal lain yang tak kalah berkesan selama membela Persebaya dikatakan Irja adalah ia pernah merasakan sensasi menginap di mess bersejarah Persebaya yang terletak di jalan Karanggayam, meski tak lama.

"Saya bangga pernah merasakan sensasi menginap di mess Persebaya, meski hanya 20 hari, karena di sana pernah menginap pemain-pemain besar di sepak bola Indonesia," tuturnya.

"Persebaya sejauh ini saya merasakan semakin hari semakin bagus, terutama dalam sisi manajemennya," tambah Irja.

Satu harapan yang selalu tersemat dari Irja setiap peringatan ultah Persebaya adalah seiring dengan bertambahnya usia, kejayaan terus mengiringi Persebaya.

"Harapan saya semoga Persebaya bisa berjaya dan meraih banyak prestasi di tahun ini," pungkasnya.

Hampir empat musim sejak mengawali karir profesionalnya di Persebaya tahun 2017 lalu, Irfan Jaya menjadi salah satu pemain yang setia tetap memperkuat Persebaya meski datang silih berganti godaan klub lain.

Menjadi bagian dari era kebangkitan Persebaya setelah kembali diakui PSSI, memberikannya banyak pengalaman berarti. Terlebih Persebaya merupakan klub profesional pertama yang ia bela di kompetisi tertinggi tanah air.

Disampaikan pemain akrab disapa Irja itu, dirinya merasakan kerasnya berjuang dari nol di Persebaya.

Mulai tidak dikenal oleh siapa pun, menginap di mess bersejarah Persebaya yang terletak di jalan Karanggayam, hingga akhirnya menjadi pemain berlabel Timnas Indonesia.

Namun demikian, tak hanya perjuangan, Irja juga sampaikan sangat banyak kebahagian yang ia rasakan bersama Persebaya.

2. Kondisi Terbaru Bek Persebaya M Syaifuddin Usai Operasi dan Pesan Penting Dokter Tim Bajul Ijo