Ketum The Jakmania Soroti Dua Permasalahan Besar di Sepakbola Indonesia
Diky Soemarno mengaku tidak setuju dengan usulan menggelar lagi kompetisi sepak bola Liga 1, di tengah kondisi wabah Covid-19
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno mengaku tidak setuju dengan usulan menggelar lagi kompetisi sepak bola Liga 1, di tengah kondisi wabah Covid-19.
Sebelumnya, PSSI mengusulkan kepada para kontestan Liga 1 dan Liga 2 untuk menggulirkan lagi kompetisi sepak bola di Indonesia pada bulan September dan OKtober 2020.
Namun, rencana tersebut belum diputuskan PSSI karena masih mematangkan terlebih dahulu protokoler kesehatan bersama dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Diky mengatakan, suporter The Jakmania memilih menolak kelanjutan kompetisi Liga 1 karena situasi dan kondisi di Indonesia masih belum normal.
Sebab, penyebaran Covid-19 masih belum terkendali dan penyebarannya masih tinggi diberbagai daerah.
"Iya betul memang saya tidak setuju dengan opsi tersebut (Liga 1 dilanjutkan)," kata Diky Soemarno, Selasa (16/6/2020).
Diky menjelaskan, ada dua hal yang melatarbelakangi penolakan bergulirnya lagi Liga 1 yakni kondisi finansial klub dan keselamatan pemain.
Dua hal tersebut menjadi perhatian lebih The Jakmania karena keadaannya masih belum sepenunya normal.
"Menurut saya, ada dua hal yang harus dipertimbangkan yaitu kondisi keuangan klub dan keselamatan pemain. Itu yang jadi fokus kita," sambungnya.
Jika kompetisi harus dilanjutkan, maka PSSI perlu mempertimbangkan seluruh elemen yang terlibat di dunia sepak bola.
"Jadi perlu dipaparkan kesiapannya terlebih dahulu, baru kita bisa bicara harus lanjut atau tidak ini kompetisi," ucap Diky.
Sebelumnya, Diky menuturkan, sikap penolakannya itu sangat beralasan karena khawatir penyebaran Covid-19 di Indonesia kembali meningkat.
Seluruh koordinator wilayah (korwil) The Jakmania telah sepakat menolak kompetisi bergulir jika situasinya masih belum terkendali.