Ketum The Jakmania Soroti Dua Permasalahan Besar di Sepakbola Indonesia
Diky Soemarno mengaku tidak setuju dengan usulan menggelar lagi kompetisi sepak bola Liga 1, di tengah kondisi wabah Covid-19
Editor: Toni Bramantoro
"Kami yang jelas menolak Liga 1 kalau virus corona belum selesai. Mau ada penonton atau tidak ada penonton tetap menolak. Korwil-korwil juga menolak kalau virus ini belum selesai. Sampai semuanya membaik," kata Diky Soemarno.
Menurut Diky, jika kompetisi Liga 1 tetap dilanjutkan maka tim Macan Kemayoran diyakini akan kesulitan dalam masalah pendanaan.
"Kecuali pandemi sudah melandai. Mau kapan saja dimulainya, kami setuju. Kalau tidak begitu, Persija akan tekor," tambahnya.
Terlebih, kontrak pemain profesional di Indonesia masih berpatokan pada kalender kompetisi di edisi sebelumnya.
Jika menggulirkan kompetisi baru, maka akan ada revisi dan pembaharuan perihal kontrak kerja antara klub dan pemain yang bersangkutan.
“Karena kan di Indonesia itu kontraknya ikuti kalendar. Jadi klub harus membayar gaji pemain sampai paling tidak September nanti. Kalau liga baru, nanti ada revisi kontrak-kontrak yang juga menguntungkan klub dan pemain, jadi ada jalan keluar bersama, karena ini nanti jadinya musim baru,” pungkasnya.