Jaino Matos: Penting Membangun Karakter Pemain Muda Sekarang, Harus Ada Keseriusan
Jaino Matos, pelatih sepak bola yang juga direktur Oceano Football Center, Jakarta Utara memberikan pandangannya tentang pesepak bola berusia muda di
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaino Matos, pelatih Sepakbola yang juga direktur Oceano Football Center, Jakarta Utara memberikan pandangannya tentang pesepak bola berusia muda di Indonesia.
Ia menyentil beberapa sikap pemain muda yang lupa diri untuk meningkatkan kualitas masing-masing.
Mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21 2021 mendatang, ia berharap para pemain muda untuk fokus mempersiapkan diri masing-masing di momen sekarang ini.
"Pemain harus tahu apa itu makna lambang garuda di jersey timnas. Mereka harus menghargai itu. Walau saya bukan orang asli Indonesia, tetapi setiap pesepak bola selalu menghargai negaranya," jelasnya, Rabu (17/6/2020) kemarin sore.
Sebagai pelatih sepak bola, Jaino pun mengikuti perkembangan pemain terutama dalam bertingkah laku.
Menurutnya, banyak pemain yang kehilangan jati diri. Artinya, pemain muda seakan lupa diri dan tidak serius dalam berlatih.
"Penting membangun karakter pemain muda sekarang. Harus ada keseriusan dan kesungguhan sebagai pesepak bola. Sikap terbangun, spiritual juga harus mengikuti," ujarnya.
Lama menjadi praktisi di dunia bola, Jaino mengatakan di dalam tim atau klub, pemain memang ada program latihan khusus, tetapi di luar klub, setiap pemain harus punya program sendiri dalam meningkatkan kualitasnya.
Selain itu, para pemain juga harus diajarkan disiplin dan cara menghargai, terutama saat berlatih. Dari pengalaman dirinya, masih ada pemain yang sembarangan dalam meletakkan sesuatu baik itu jersey latihan atau hal lain.
"Memang itu ada tugas masing-masing. Ada kitman yang mengurus beberapa perlengkapan atau peralatan. Tetapi pemain harus diajarkan bagaimana menghargai sesuatunya. Itu sudah diajarkan di Brazil, Jepang bahkan Vietnam atau Thailand. Bila nanti mereka masuk ke senior, karakter itu sudah terbentuk," tuturnya.
Selain itu, ia pun mengkhawatirkan pemain muda yang mulai berlama-lama bermain sosial media.
Tak ingin menyalahkan sosial media, Jaino berharap agar pemain muda lebih fokus pada peningkatan kualitas diri dibandingkan dengan berlakon sebagai publik figur yang ingin memiliki banyak fans.
Ia menegaskan, kepopuleran akan datang sendiri bila pemain mampu berprestasi untuk timnya dan juga untuk negaranya.
"Semua ini saya katakan supaya Indonesia tidak menjadi sarang gol di piala dunia tahun mendatang. Pandemi ini bukan menjadi alasan. Mau ditaruh kemana wajah kita bila nanti menjadi lumbung gol. Ini lah momen untuk mempersiapkan diri," tutupnya.