Curhatan Gelandang Bali United Pertama Kali Bela Timnas Irak: Sempat Dianggap Remeh
Gelandang Bali United, Brwa Nouri, menceritakan kisahnya ketika pertama bergabung kali bersama Timnas Irak.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
![Curhatan Gelandang Bali United Pertama Kali Bela Timnas Irak: Sempat Dianggap Remeh](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bali-united-permalukan-madura-united-di-kandangnya_20190820_224228.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang andalan Bali United, Brwa Nouri menceritakan bagaimana dirinya pertama kali bergabung untuk memperkuat Timnas Irak.
Brwa Nouri mengakui bahwa pertama kehadirannya bergabung ke Timnas Irak, tak sedikit pemain lainnya menganggap remeh.
Seperti diketahui, Brwa Nouri merupakan salah satu gelandang asing asal Asia yang dimiliki oleh Bali United.
Meski lama bermain di Swedia, Brwa Nouri memiliki status sebagai warga negara Irak.
Baca: Kompetisi Berhenti, Pilar Bali United Dias Angga Jaga Kondisi Tubuh Lewat Tantangan
Baca: Berada di Swedia, Gelandang Bali United Brwa Nouri Berharap Liga 1 2020 Dapat Dilanjutkan
Panggilan timnas Irak pernah didapatkan Brwa Nouri ketika pertama bergabung dengan Bali United pada musim 2019.
Jauh sebelum itu, pemain berusia 33 tahun itu sempat merasakan perbedaan dengan para pemain di timnas Irak.
Hal tersebut disampaikan oleh Nouri dalam sesi wawancara di youtube resmi Bali United.
"Jadi saat saya pertama kali dipanggil timnas Irak, semuanya sangat berbeda," kata Nouri.
"Saya berbeda bahasa dengan mereka. Kemudian mereka tidak terlalu bisa berbahasa Inggris."
"Jadi sebenarnya saya orang Swedia lalu ketika kembali ke Irak dan melihat cara pikir, mentalitas, serta cara bermain sepak bola pemain Irak cukup ada perbedaan kultur," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Brwa Nouri juga dihadapkan pada sambutan yang sedikit berbeda dari rekan setimnya di timnas Irak.
"Saya tidak mengerti tetapi ada sesuatu pada tatapan para pemain timnas Irak yang tidak terlalu menyambut saya," ucap Nouri.
Wajar saja hal ini terjadi pada Nouri, mengingat keluarganya merupakan seorang imigran Irak yang merupakan imbas peperangan di masa Saddam Hussein.
Meski menyandang status warga negara Irak, Nouri dilahirkan di Iran pada 1987.