Sepakbola Ponorogo Mati Suri, Mantan Kiper Timnas Indonesia Temui Sugiri Sancoko
Dian Agus Prasetyo yang juga Kiper Persik Kediri itu mengatakan, saat ini kondisi sepak bola Ponorogo sudah mati suri.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Lama tak terdengar kabarnya, Mantan Kiper Timnas Indonesia yang kini memperkuat Persik Kediri, Dian Agus Prasetyo, ternyata kini sedang aktif di kampung halamannya Kota Reyog Ponorogo.
Dian Agus yang juga pernah memperkuat Sriwijaya FC di masa kejayaannya memiliki kepedulian tinggi terhadap perkembangan sepakbola Ponorogo.
Dia bersama dengan pemain Persepon Ponorogo dan Persepon menemui salah seorang tokoh Ponorogo Sugiri Sancoko yang kini menjadi bakal calon Bupati Ponorogo.
Pertemuan berlangsung di alun-alun kota Reyog, Ponorogo, Rabu (24/6/2020). Dian Agus Prasetyo berdiskusi soal masa depan sepak bola Ponorogo.
Dian Agus Prasetyo yang juga Kiper Persik Kediri itu mengatakan, saat ini kondisi sepak bola Ponorogo sudah mati suri.
"Dulu jaman saya, pembinaan sangat bagus. Ada kompetisi kelompok umur. Sekarang sudah tidak ada lagi," kata Dian Agus Prasetyo.
Dian Agus Prasetyo putra asli Ponorogo pernah merasakan berada di bawah mistar gawang Timnas Indonesia senior di ajang Piala AFF 2014 di Vietnam.
Dian Agus Prasetyo mengatakan sejumlah fasilitas untuk meningkatkan kualitas sepakbola di Ponorogo saat ini sangat sangat kurang.
"Kita menyadari ada kekurangan anggaran namun demikian bibit pemain sepak bola di Ponorogo ini cukup baik. Setidaknya stadion perlu perbaikan dan kompetisi segera diputar kembali," katanya.
Sementara Sugiri Sancoko sebagai tokoh masyarakar mengatakan sangat senang berdiskusi dengan stakeholder sepakbola Ponorogo.
Bakal Calon Bupati Ponorogo ini menyebut masa depan sepakbola memang perlu didiskusikan untuk menemukan solusi-solusi terbaik.
"Ini diskusi yang sangat berkesan, semangat teman-teman mantan pemain Persepon dan pelatih ini perlu diwadahi, tentu kita ada berbagai solusi terbaik agar sepak bola Ponorogo bisa kembali bangkit dan berprestasi," kata Sugiri Sancoko.