Pemain Persija Masih Terima Gaji 25 Persen, Manajemen Klub Segera Kumpulkan Pemain
Persija Jakarta masih merumuskan dan membahas persoalan kontrak kerja dengan seluruh elemen di timnya saat ini.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen tim Persija Jakarta masih merumuskan dan membahas persoalan kontrak kerja dengan seluruh elemen di timnya saat ini.
Manajemen tim Macan Kemayoran tetap berpatokan dengan keputusan yang sudah dikeluarkan Federasi Sepak bola Indonesia (PSSI).
Terbaru, PSSI sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terbaru bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
Salah satu poin dalam isi surat tersebut adalah perubahan nilai kontrak Liga 1 dengan kisaran 50 persen.
Sementara itu, tim Liga 2 sebesar 60 persen atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional (UMR) di daerah klub masing-masing.
Untuk itu, manajemen Persija sedang merumuskan kebijakan tepat yang bisa diterpakan kepada pemain, pelatih, dan official pada saat pelaksaan kompetisi Liga 1 2020.
"Manajemen sedang mempersiapkan dengan matang soal ini (kontrak). Jadi, pemain dalam waktu dekat akan kembali dikomunikasikan untuk penyesuaian gaji sesuai instruksi PSSI," kata Direktur olahraga Persija, Ferry Paulus.
Ferry menuturkan, jika melihat SK terbaru yang dikeluarkan PSSI tidak mengatur secara rinci pemberian gaji pada bulan Juli sampai kompetisi akan digulirkan pada bulan Oktober 2020.
Dalam SKEP/53/VI/2020 tertulis PSSI membolehkan klub membayar gaji pemainnya maksimal 25% sesuai SKEP/48/III/2020 sampai dengan dimulainya kompetisi.
Atas dasar SK tersebut, manajemen Persija Jakarta berencana akan memberikan gaji pemain Persija sesuai dengan yang telah ditetapkan PSSI.
"Kalau mencermati SK PSSI yang terakhir, berarti gajinya tetap ikut SK48 terdahulu, yakni gaji maksimal 25%," tuturnya.
Sementara itu, manajemen Persija sudah memiliki rencana untuk mengumpulkan pemain dalam waktu dekat.
Saat ini, manajemen Persija sedang mempersiapkan segala sesuatu hal termasuk dari sisi teknis dan non teknis ketika mengumpulkan pemain.
Nantinya, protokoler kesehatan ketat akan diterapkan pada saat pemain datang dan menjalani program latihan secara bersama-sama.
"Langkah pertama yang kami jalankan tentu persiapan latihan tim, sesuai protokoler kesehatan dan ada inovasi baru menyesuaikan dengan adanya pandemi ini," kata Ferry Paulus.
Tak cukup sampai disitu, manajemen Persija sudah berancang-ancang melakukan pemusatan latihan kepada seluruh elemen timnya.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan memproteksi pemain dari aktivitas yang tidak dianjurkan.
Selain itu, pertandingan uji coba turut diagendakan untuk mematangkan persiapan tim sebelum berlaga di kompetisi Liga 1 2020.
Manajemen tim Macan Kemayoran terus mematangkan segala persiapan, sebelum akhirnya mengumpulkan semua elemen yang ada di dalam tim.
"Kami akan mulai membahas beberapa kebutuhan tim seperti pertandingan uji coba dan pemusatan latihan," tuturnya.
Lebih lanjut, Ferry memiliki keyakinan timnya bisa melanjutkan tren positif seperti saat kompetisi belum dihentikan.
"Kami yakin Persija akan kembali memulai kompetisi tetap dalam tren positif,” tutup pria asal Manado tersebut.
Tim asuhan Sergio Farias itu memang tampil menjanjikan dari tiga pertandingan pembuka Liga 1 2020.
Persija Jakarta menduduki peringkat 9 klasemen Liga 1 dengan perolehan 4 poin, dari hasil satu kali kemenangan dan sekali mendapatkan hasil imbang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.