Persiraja Banda Aceh Tetap Menggunakan Empat Pemain Asing dan Tidak Ada Masalah
Persiraja Banda Aceh dipastikan tetap diperkuat empat pemain asingnya dalam lanjutan Liga 1 yang dijadwalkan kick-off pada 1 Oktober.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Persiraja Banda Aceh dipastikan tetap diperkuat empat pemain asingnya dalam lanjutan Liga 1 yang dijadwalkan kick-off pada 1 Oktober.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, Senin (14/7/2020).
Memang sejak Liga 1 dihentikan pada Maret karena pandemi Covid-19, Persiraja Banda Aceh mengizinkan para pemainnya untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Hal tersebut juga berlaku bagi empat pemain asing yang dimiliki Persiraja Banda Aceh.
Namun, tidak semua pemain asing milik Persiraja Banda Aceh memilih untuk pulang ke negara asalnya.
Hanya dua pemain asing Persiraja Banda Aceh yang memilih pulang ke negara asalnya di Brasil.
Keduanya adalah Vanderlei Francisco dan Bruno Dybal.
Sementara untuk Adam Mitter dan Samir Ayass, keduanya memilih untuk bertahan di Indonesia sejak Liga dihentikan.
Kepastian empat pemain asing tetap membela Persiraja Banda Aceh dipastikan oleh Rahmat Djailani selaku Sekretaris Umum klub.
Semua anggota tim termasuk empat legiun asing sepakat terkait adanya penyesuaian gaji.
Pemotongan gaji sebesar 50% yang diterapkan Persiraja Banda Aceh sesuai
SK PSSI bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa tahun 2020.
"Persiraja tetap menggunakan empat pemain asing dan tidak ada masalah," kata Rahmat.
"Kami sudah deal soal pemotongan gaji (termasuk bagi empat pemain asing)," ujar Rahmat.
Sebelumnya, salah satu pemain asing dari Tira Persikabo, Petteri Pennanen memilih tidak melanjutkan karirnya di Indonesia.
Lebih lanjut, PT LIB melalui surat yang dikeluarkan pada 10 Juli sebagai tindak lanjut SK PSSI bernomor SKEP/53/VI/2020 menetapkan pelaksanaan Liga 1 dijadwalkan berlangsung mulai 1 Oktober 2020 sampai 28 Februari 2021.
Selain itu, lanjutan Liga 1 dipastikan berpusat di Pulau Jawa. Sementara bagi klub yang berasal dari luar Pulau Jawa akan bermarkas di Yogyakarta dan sekitarnya.
Kemudian, lanjutan Liga 1 juga dipastikan tidak bisa dihadiri penonton.