Dilepas Chelsea, Mario Pasalic Justru Jadi Pemain Kunci Bersama Atalanta
Chelsea boleh dikatakan menangis dalam penyesalan atas performa mengkilap yang dimiliki pemain yang baru saja dijualnya ke Atalanta.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Chelsea boleh dikatakan menangis dalam penyesalan atas performa mengkilap yang dimiliki pemain yang baru saja dijualnya ke Atalanta.
Pemain yang dimaksud ialah Mario Pasalic. Di mana pemuda Jerman tersebut menjadi sosok kunci mengkilapnya penampilan La Dea.
Berdasarkan data yang dirangkum Transfermarkt, Pasalic memang telah berstatus permainan milik La Dea dengan dibeli dari Chelsea lewat banderol 16 juta euro.
Baca: Fakta Menarik Atalanta Libas Brescia 6-2: Maaf Juventus & Alexander-Arnold, La Dea Lebih Istimewa
Baca: Ada Peran Manchester United (MU) Dibalik Kemenangan Chelsea, Lampard Manfaatkan Momentum
Meski memiliki harga yang tergolong murah, namun kualitas yang dimiliki pemuda asal Jerman tidak bisa dikatakan murahan.
Pemain yang juga pernah membela AC Milan itu menunjukkan tajinya sebagai salah satu gelandang serang terbaik yang berkompetisi di Liga Italia.
Puncaknya, Mario Pasalic menujukkan kualitasnya pada pertandingan Atalanta kontra Brescia dini hari tadi, Rabu (15/7/2020).
Melakoni laga kandang, Atalanta mampu membabat Brescia dengan skor telah 6-2.
Salah stau bintang kemenangan La Dea ialah Mario Pasalic, di mana ia mampu mengemas tiga gol alias hattrick.
Praktis, sepanjang gelaran Liga Italia musim 2019/2020, pemain 25 tahun itu telah menggelontorkan sembilan gol dan lima assist.
Secara keseluruhan, Pasalic telah mengumpulkan 39 penampilan bersama Atalanta di semua kompetisi.
Ia berhasil memiliki andil dalam 18 gol yang tercipta bagi klub yang berasal dari Bergamo itu.
Pasalic mampu membukukan 11 gol dan tujuh assist.
Chelsea dapat dikatakan rugi dengan menjual pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu.
Kasus Pasalic hampir mirip dengan Kevin de Bruyne yang juga dibuang Wolfsburg beberapa tahun yang lalu.
Nahasnya, de Bruyne mampu menjadi salah satu gelandang serang terkreatif di kompetisi elite Eropa.
Bahkan imbasnya pemain Timnas Belgia itu bergabung ke Manchester City dan ebrhasil menyumbangkan sejumlah trofi bergengsi.
Layak ditunggu perkembangan seperti apa yang akan dimiliki oleh Marip Pasalic.
Mengingat dengan usianya yang tergolong muda, plus kemampuan dalam membangun serangan menjadi bukti nyata Chelsea harus menyesal telah membuang aset berharganya tersebut.
Berikut catatan dan fakta menarik setelah Atalanta berhasil menggulung La Dea, dilansir dari laman Opta.
1. Juventus Minggir, Lini Depan La Dea Lebih Subur Cetak Gol
Berkat setengah lusin gol yang berhasil diciptakan ke gawang Brescia, praktis Atalanta berhasil mengoleksi 93 gol.
Bahkan Anak asuh Gian Piero Gasperini itu berhasil menorehkan 93 dalam 33 pertandingan.
Sebelum Atalanta, Napoli pernah melakukan torehaan 93 gol di musim 2016/2017.
Il Partenopei mampu mengemas 94 gol dari 38 pertandingan.
Kembali ke Atalanta, lesakan yang dibubuhkan dini hari tadi sekaligus menobatkan mereka menjadi tim paling subur untuk torehan gol di Liga Italia.
Bahkan kegarangan lini depan Atalanta tak bisa dibandingkan dengan Juventus yang berstatus sebagai puncak klasemen.
Bianconeri (julukan Juventus) saat ini mengoleksi 67 gol dari 32 laga yang telah dilakoni.
Padahal lini depan klub yang berasal dari kota Turin itu memiliki pemain kelas wahid.
2. Penampilan Gemilang Fulback Robin Gosens.
Penampilan Fullback Atalanta sejauh Liga Italia musim 2019/2020 terbukti sangat apik.
Meski bermain di pos lini pertahanan, namun Gosen boleh dikatakan fullback rasa striker.
pemain 25 tahun itu ikut ambil bagian dalam 17 gol bagi tim asal Bergamo tersebut.
Rincaiannya, pemain yang kabarnya dalam incaran Juventus dan Inter Milan itu membubuhkan sembilan gol dan delapan assist di Serie A.
Bahkan catatan tersebut lebih baik ketimbang dengan Trent Alexander-Arnold milik Liverpool.
Arnold yang mampu menghantar Liverpool sebagai juara Liga Inggris masih kalah torehannya ketimbang Robin Gosens.
Fullback The Reds itu baru ikut ambil bagian dari lesakan gol Liverpool di msuim ini sebanyak 15 kali, khusus di Liga Inggris.
Torehan Gosens menjadi yang terbaik di antara pemain bertahan yang berkompetisi di lima liga top Eropa.
3. Gian Piero Gasperini bersama Atalanta Samai Rekor 2016/2017.
Catatan baru berhasil ditorehkan kembali Atalanta sata berhasil menggulung Brescia.
Dengan kemenangan setengah lusin gol, La Dea mampu membubuhkan 21 kemenangan sejauh ini.
Torehan tersebut merupakan ulangan hasil yang diraih oleh La Dea pada musim 20162017.
Saat itu, Duvan Zapata cs mampu membuahkan 21 kemenangan namun dalam 38 pertandingan di Liga Italia.
(Tribunnews.com/Giri)