Leicester vs Manchester United, Rodgers Bicara soal Beratnya Tekanan Setan Merah ke Liga Champions
Leicester City akan menjamu manchester United di King Power Stadium dalam laga paamungkas Liga Inggris, Minggu (26/7/2020) pukul 22.00 WIB.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Laga pamungkas atau final day kompetisi Liga Inggris akan berlangsung akhir pekan ini, termasuk laga menentukan bagi Leicester City dan Manchester United yang tengah berburu tiket Liga Champions musim 2020/2021.
Leicester City akan menjamu manchester United di King Power Stadium dalam laga paamungkas Liga Inggris, Minggu (26/7/2020) pukul 22.00 WIB.
Kedua tim hanya terpaut satu angka di papan klasemen Liga Inggris, di mana Manchester United (3) memimpin dengan koleksi 63 poin, sementara Leicester (5) dengan koleksi 62 poin.
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers mengungkapkan perbandingan tekanan yang dihadapi oleh kedua tim di ajang Liga Champions.
Baca: Jadwal Liga Inggris Pekan 38, Penentuan MU, Chelsea, Leicester, Aston Villa, Watford & Bournemouth
Baca: Bak Laga Hidup Mati, Brendan Rodgers Sebut Tekanan Berada pada Manchester United
Menurut mantan pelatih Liverpool itu, bagi Leicester tampil di Liga Champions adalah keinginan.
Sedangkan bagi Manchester United, tampil di Liga Champions adalah kebutuhan.
"Ada perbedaan di mana kami ingin berada dii Liga Champions, tetapi jika Anda adalah lub seperti Manchester United, ada kebutuhan untuk berada di Liga Champions," ungkap Brendan Rodgers, dikutip dari Sportskeeda.
"Kami ingin berada di dalamnya, tetapi jjika kami gagal, itu masih musim yang baik bagi kami," lanjutnya.
Rodgers begitu menikmati hari-harinya bersama The Foxes -julukan Leicester City.
Bangga rasanya bisa menikmati kesempatan untuk ikut serta dalam pertandingan besar dan menentukan musim ini.
"Saya telah terlibat dalam final dan pertandingan di mana laga ini sangat berarti sehingga saya tidak merasa baru dalam situasi ini. Itu sangat menarik," lanjut pelatih yang pernah membesut Celtic ini.
"Kadang-kadang segalanya mereda dalam satu musim, ettapi bagi kami inilah yang dicari. Musim kami tidak berakhir sampai di sini kami bisa finis di atas (Manchester United).
"Dan kami bermain di salah satu negara adidaya sepakbola dunia dengan kesempatan untuk melampaui mereka (Manchester United) masuk ke Liga Champions.
"Kami memiliki satu tembakan terakhir, dan itu memberi tahu Anda seberapa baik para pemain telah melakukannya," pungkasnya.
Baca: Kecewa Ole Gunnar Solskjaer Tetap Mainkan David de Gea, Sergio Romero Gerah dan Ingin Pindah