Ketua AIS Bogor: Merosotnya Performa Arsenal Karena Permainan Inkonsisten
Rian Firmansyah turut berkomentar menanggapi performa kurang memuaskan tim jagoannya Arsenal di Liga Primer Inggris 2019/20.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua AIS Regional Bogor, Rian Firmansyah turut berkomentar menanggapi performa kurang memuaskan tim jagoannya Arsenal di Liga Primer Inggris 2019/20.
Saat ini, posisi Arsenal di klasemen sementara Liga Primer Inggris harus tercecer di peringkat ke-10.
Skuat Meriam London harus terpental dalam perebutan tiket ke kompetisi Eropa Liga Champions dan Liga Europa musim depan.
Hal tersebut disebabkan karena inkonsistensi permainan yang ditunjukan anak asuh Mikel Arteta di lapangan.
Baca: Persija Jakarta Hadirkan Jersey Nomor Punggung 12 untuk The Jakmania
Menurut Rian, ada beberapa catatan penting mengapa performa Arsenal kurang memuaskan di Liga Primer Inggris tahun 2019/20.
Penampilan Arsenal tidak bisa konsisten karena adanya pergantian pelatih di awal musim Liga Primer Inggris.
Seperti diketahui, Arsenal memutuskan memecat Unai Emery pada akhir November 2019 lalu. Kala itu, posisinya digantikan oleh freddie Ljunberg yang didapuk sebagai pelatih interim.
Barulah, Mikel Arteta masuk menjadi pelatih kepala skuat The Gunners pada 20 Desember 2019.
Faktor lain yang membuat performa Arsenal tidak bisa konsisten di Liga Primer Inggris karena tidak banyak diberikan kesempatan belanja pemain.
Kondisi tersebut membuat Arsenal tidak bisa bersaing diposisi lima besar klasemen Liga Primer Inggris.
Baca: Pemain Muda Harus Perlu Peningkatan kata Sekjen PBSI
"Karena saya pikir ini masih dalam masa peralihan pelatih. Arteta di awal gak dikasih banyak ruang buat beli pemain. Dia ga dikasih duit sama pemilik klub," kata Rian Firmansyah kepada TribunJakarta, Jumat (24/7/2020).
Tak hanya itu, saat awal kedatangan Arteta ke Arsenal tidak langsung menggunakan formasi ideal.
Sosok nahkoda asal Spanyol itu harus beberapa kali ganti formasi, sebelum akhirnya cocok dengan menggunakan tiga bek saat ini.