Hal-Hal yang Jadi Pangkal Keresahan Klub Soal Lanjutan Liga 1 2020
Masih banyak persoalan yang menggantung sehingga hal itu menjadi kendala bagi klub dalam mengambil langkah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Rencana kelanjutan Liga 1 2020 yang dijadwalkan bergulir mulai 1 Oktober mendatang masih diwarnai beberapa keresahan yang dialami oleh klub-klub peserta.
Salah satunya PSIS Semarang, yang sebagai peserta Liga 1 2020 mengalami keresahan karena kompetisi bakal digelar di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, yang mengatakan hingga saat ini klub-klub Liga 1 2020 masih menunggu kejelasan secara lengkap dari PT LIB (Liga Indonesia Baru).
Baca: Persebaya Sentil Operator Liga 1 Soal Hak Komersial Klub
Menurutnya PT LIB harus segera memberikan kejelasan karena sejak ada keputusan tentang lanjutan Liga 1 pada akhir Juni lalu hingga saat ini masih banyak masalah yang belum selesai.
Masih banyak persoalan yang menggantung sehingga hal itu menjadi kendala bagi klub dalam mengambil langkah.
Tak sedikit klub yang menyatakan setuju Liga 1 dilanjutkan, tetapi mereka belum berani mengambil langkah untuk segera kembali beraktivitas.
Baca: Sikap Persipura Soal Lanjutan Liga 1 2020: Siapa yang Jamin Kalau Penonton Masuk ke Lapangan?
Contohnya Borneo FC, PSS Sleman, hingga PSIS Semarang, yang belum berani menggelar latihan hingga ada kejelasan dari PT LIB.
Oleh karena itu, Yoyok Sukawi berharap PT LIB bisa segera menuntaskan semua persoalan demi meringankan beban persiapan yang perlu dilakukan klub dalam masa pandemi ini.
“Kami minta operator bekerja keras, minimal ringankan beban klub-klub. Dalam situasi pandemi seperti ini memang sangat berat,” kata Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com, Sabtu (1/8/2020).
Maksud dari meringankan beban klub adalah adanya kejelasan perizinan dari daerah, pemerintah, hingga Satgas COVID-19.
Tak lupa permasalahan hak komersial yang dinilai jadi tumpuan klub selain sponsor di tengah pandemi COVID-19.
“Pertama soal skema hak komersial perlu diperbaiki, kedua protokol kesehatan semua menjadi tanggung jawab PT LIB. Harus lengkap hingga panpel pertandingan. Soal ketiga adalah perizinan, yang perlu dibuat tegak lurus, jangan sampai klub mengalami kesulitan di bawah saat mengurus izin karena kebijakan yang berbeda,” ucapnya.
“Saya rasa hal-hal ini yang menjadi pangkal keresahan klub-klub sekarang,” ujar Yoyok.
Sebelumnya beberapa klub yang tidak setuju Liga 1 2020 dilanjutkan, seperti Persipura Jayapura, juga meminta agar ada kejelasan lebih dulu sehingga mereka bisa mempersiapkan diri.
“Kami menunggu protokol kesehatan supaya semua berjalan sesuai arahan PSSI. Kami takut melanggar peraturan yang ada saat ini,” tutur pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago, kepada BolaSport.com, Minggu (26/7/2020).
Klub-klub Liga 1 lainnya juga meresahkan hal yang tak jauh berbeda dari PSIS dan Persipura.
Dari protokol kesehatan hingga subsidi dari PT LIB yang dinilai kurang masih menjadi sumber keresahan klub-klub Liga 1 2020.