Jarot Supriadi Sangat Selektif Salam Memilih Seorang Kiper
Kemajuan teknologi di dalam sepak bola begitu pesat. Kini pemain tidak hanya mengandalkan bakat, tetapi juga dibentuk.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemajuan teknologi di dalam sepak bola begitu pesat. Kini pemain tidak hanya mengandalkan bakat, tetapi juga dibentuk.
Dalam proses pembentukan pemain, peran pelatih atau coach educator pun begitu penting dalam mengarahkan potensi pemain.
Jarot Supriadi, mantan pelatih kiper Timnas Indonesia U-19 yang kini menjadi pelatih kiper Persiba Balikpapan mengatakan, akan percuma bakat seorang pemain jika tidak diarahkan dengan baik oleh pelatih, sesuai dengan potensi pemain.
Menjadi pelatih kiper, Jarot pun mengatakan terus belajar untuk memperdalam pengetahuannya tentang sepak bola, terutama metode latihan kiper, baik tentang kecepatan, reaksi kiper, lompatan yang nantinya akan diberikan kepada kiper didikannya. Itu pula masuk pada syarat-syarat kiper pilihannya.
Jarot sendiri punya kriteria kiper sendiri. Jarot membagikan kriterianya dalam memilih kiper.
"Secara postur badan, saya cenderung berbadan proporsional (dalam ukuran Indonesia). Ada beberapa yang di bawah rata-rata tapi punya lompatan bagus, kemampuan spesial tetap saya pilih," ujar Jarot, Jumat (14/8/2020).
Sedangkan kiper berpostur tinggi, Jarot mengatakan kurang tertarik.
Baca: Alasan Liga 1 Bergulir Tanpa Degradasi Dijelaskan Oleh Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru
Ia mengaku sangat selektif dalam memilih kiper dengan menimbang-nimbang variabel lain seperti kemampuan motorik, fisik, lari dan tumpuan.
"Untuk hal teknis di lapangan nanti kan tugas kami pelatih. Namun untuk kriteria dasar ya itu," tutupnya.