Pelatih Kiper Persiba Balikpapan Ungkap Alasan Mengapa Latihan Fisik Kerap Berbeda Jauh Antar Pemain
Jarot Supriadi ungkap alasan mengapa latihan fisik kerap berbeda jauh dengan pemain lain.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Pelatih kiper Persiba Balikpapan, Jarot Supriadi ungkap alasan mengapa latihan fisik kerap berbeda jauh dengan pemain lain.
Mantan pelatih kiper timnas U-19 ini menjelaskan pergerakan kiper hanya kisaran 2400 meter di dalam 90 menit, sehingga seorang pelatih harus paham betul menerapkan pola latihan apa yang cocok untuk kipernya.
"Itu terhitung dari gerakan di bawah mistar gawang, maju, mundur, sprint. Hanya sekira 2,4 km di satu pertandingan jadi tak perlu latihan fisiknya seperti pemain lain," ucapnya belum lama ini.
Meskipun latihan fisik berbeda, namun untuk latihan di bawah mistar gawang seperti kekuatan tangan, body, jari-jari menjadi lebih intens.
Hal itu ditambah pula dengan teknik mengamankan bola, mengantisipasi serangan lawan maupun penalti, yang membuat latihan kiper hampir setara dengan latihan fisik.
"Tentu sebagai pelatih saya juga belajar dalam memahami perkembangan sepak bola, termasuk kiper. Itu berguna sebagai bekal untuk saya dalam mendidik kiper ke depannya," tuturnya.
Sebagai pelatih kiper, Jarot sendiri tak mau sembarangan dalam memilih penjaga gawang. Ia pun punya metode tersendiri untuk mengklasifikasikan kiper ideal untuk timnya.
"Ada syarat yang dilihat. Kecepatan, reaksi, lompatan, bahkan motorik, semua harus cermat. Jika sudah bagus, dan metode latihan baik, maka hasilnya akan memuaskan" tutupnya.