Fakhri Husaini Ikut Soroti Gaya Makan Sembarang Pemain Berlabel Timnas Indonesia
Bahkan, Fakhri membeberkan hasil riset bahwa makanan goreng-gorengan bisa menurunkan stamina pemain.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Publik sepakbola Indonesia kembali digemparkan dengan perilaku para pemain berlabel Timnas Indonesia.
Pemain seperti Hansamu Yama, Nurhidayat Haji Haris dan Rezaldi Hehanusa terlihat mengunggah makanan tidak sehat yang mereka konsumsi dalam akun media sosialnya.
Sontak hal itu membuat warganet menyindir kencang yang disambungkan dengan minimnya prestasi sepakbola Indonesia.
Baca: Pelatih Persija Sindir Wacana Naturalisasi: PSSI Maunya Cepat dan Instan Seperti Mie Goreng
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini turut memberikan komentar.
Menurutnya, perbedaan budaya jadi salah satu alasan mengapa pemain-pemain Indonesia masih kurang disiplin dalam hal gizi.
“Tentu ini masalah budaya bahwa sebagian besar pemain sepakbola Indonesia mulai dari saya main di Timnas masalah yang cukup serius menjadi perhatian terutama bagi pelatih asing. Apa yang dilakukan Shin Tae-yong ini juga sama dengan dilakukan pelatih asing. Makan gorengan pantang kami juga alami,” kata Fakhri saat dihubungi wartawan, Selasa (25/8/2020).
Baca: Gorengan Jadi Pantangan Utama dari Shin Tae-yong Untuk Pemain Timnas U-19
“Karena masalah budaya, cara berpikir pemain kamu bukan manfaat yang mereka makan ke tubuh, tapi rasanya, selera,” sambungnya.
Fakhri pun berharap para pesepakbola Indonesia sudah bisa disiplin dengan diri sendiri terutama hal gizi yang bakal berpengaruh juga ke penampilan mereka.
Bahkan, Fakhri membeberkan hasil riset bahwa makanan goreng-gorengan bisa menurunkan stamina pemain.
Baca: Isu Naturalisasi Lima Pemain Muda Brasil Buat Timnas U-19 Dapat Kritik Tajam dari Fakhri Husaini
Ia berharap pengetahuan ini pun juga harus ditanamkan kepada pemain-pemain muda sehingga mereka akan terbiasa dan menjadi budaya baru untuk bisa hidup sehat.
“Pemain harus punya kesadaran bahwa apa yang mereka makan itu akan menentukan usia produktif mereka. Masa depan kelangsungan karier,” kata Fakhri.
“Riset membandingkan ada tidak korelasi prestasi sepak bola dengan pola makan pemain. Makan gorengan daya tahan bermain 2x45 gimana dengan yang tidak makan. Ini bisa jadi tolok ukur. Tapi memang ketika banyak lemak, santan masuk tidak cuma atlet juga akan masalah,”
“Ini harus ada budaya gaya makan sehat. Bahwa goreng-gorengan dilarang atau minimal pemain muda calon pemain profesional nasional harus diajarkan perilaku hidup sehat sejak dini. Gak cuma gak boleh begadang tapi istirahat makan termasuk mengelola medsos,” pungkasnya.