Lionel Messi dan Masalah di Tubuh Barcelona, dari Kebijakan Transfer hingga La Masia
masalah pelik di tubuh Barcelona, semakin bertambah dengan keinginan hengkangnya Lionel Messi
Penulis: Gigih
Anggapan bahwa Lionel Messi membawa satu tim memang benar adanya, Messi adalah pembeda, dan semua tim mengetahui strategi sentris Barcelona.
Blaugrana tak lagi menghibur, mereka bermain monoton, daya tarik terbesar menonton Barcelona, hanya sebatas melihat permainan Lionel Messi di tengah lapangan.
Maka tidak heran apabila supporter Barcelona berkumpul di depan Camp Nou dan melakukan aksi unjuk rasa meminta Bartomeu mundur, tetapi, masalah belum selesai bagi Barcelona.
Bartomeu sudah melakukan langkah tegas dengan memecat Setien, sejatinya penggantinya adalah Mauricio Pochettino, tetapi pelatih asal Argentina ini menolak mentah-mentah dengan mengatakan "memilih berkebun dibanding menjadi pelatih Barcelona."
Pun, Ronald Koeman awalnya enggan menjadi pelatih Barcelona, sebelum magis rayuan trinitas, A-B-C (Ajax-Barcelona-Cruyff) sukses membuat Koeman mengiyakan tawaran tersebut.
Langkah tegas dilakukan dengan melepas beberapa pemain seperti Luis Suarez, Samuel Umititi, Semedo Arturo Vidal hingga Ivan Rakitic.
Tetapi tidak mudah mendapatkan tim baru bagi para pemain tersebut, gaji mereka sangatlah besar, Luis Suarez misalnya, semusimnya berkisar 15 Juta Poundsterling, Ivan Rakitic di angka 9 Juta poundsterling, pihak klub tentu berpikir dua kali untuk mendatangkan mereka dengan usia tak lagi muda.
Puncak masalah tercipta ketika Ronald Koeman menemui Lionel Messi dalam bicara 4 mata terkait kebutuhan tim, isu menyebar bahwa Koeman ingin mengurang Messi-sentris di Barcelona, situasi menjadi tegang, hingga akhirnya Lionel Messi mengajukan permohonan untuk hengkang.
Ini adalah babak baru bagi Barcelona dan juga pendukungnya, ini adalah transisi terbesar mereka dalam 2 dekade terakhir, ditambah dengan pemilihan Presiden klub tahun depan, bisa dipastikan transisi ini akan sangat menantang bagi Barcelona.
(Tribunnews.com/Gigih)