Lima Drama yang Terjadi Sebelum Lionel Messi Memutuskan Bertahan di Barcelona
Muncul hampir bersamaan 4 drama soal Lionel Messi yang memutuskan untuk bertahan di Barcelona
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Saga transfer Lionel Messi akhirnya selesai pada Jumat (4/9/2020) saat ia mengumumkan bertahan, namun ada 5 kejadian sepanjang hari yang menyertainya.
Babak baru penentuan nasib Lionel Messi di Barcelona terjadi pada Jumat (4/9/2020) pagi WIB.
Sebelumnya pada Kamis, Lionel Messi sempat bertemu Ayahnya, Jorge di kediamannya di Castelldefels, Barcelona.
Pertemuan tersebut bertujuan mendiskusikan upaya si pemain untuk meninggalkan Barcelona.
Menurut laporan Sport yang dikutip BolaSport.com, Jorge menghabiskan satu jam sebelum meninggalkan rumah anaknya.
Baca: Kabar Terbaru Prahara Lionel Messi di Barcelona: Agen Bantah Ada Klausul Pelepasan 700 Juta Euro
Dari pertemuan tersebut, terdapat kabar yang menyatakan bahwa Lionel Messi telah membuka kemungkinan bertahan di Barcelona semusim lagi.
Messi memilih bertahan semusim lagi karena ia ingin menyampaikan ucapan perpisahan dengan fans terlebih dulu, sebelum kontraknya habis.
Lalu, pada Jumat (4/9/2020), muncul hampir bersamaan 4 drama soal Messi yang dilansir BolaSport.com dari beberapa sumber.
Pertama, kabar mengenai Lionel Messi bertahan di Barcelona yang dilaporkan oleh media Argentina, Sphera Sports.
Sphera Sports mengklaim terdapat peluang sebesar 90 persen untuk Lionel Messi bertahan di Barcelona.
Mereka juga mengklaim Lionel Messi telah merekam pernyataan yang mengonfirmasi bahwa ia akan bertahan di Barcelona.
Baca Juga: LaLiga Bantah Balik Klaim Ayah Lionel Messi: Klausul 700 Juta Masih Valid!
Beberapa jam setelahnya, Ayah Lionel Messi justru mengeluarkan pernyataan untuk merespons rilis LaLiga pada 30 Agustus lalu mengenai situasi kontrak anaknya di Barcelona.
Di dalam rilisnya ini, Jorge yang mewakili Lionel Messi membantah adanya klausul pelepasan senilai 700 juta euro di kontrak anaknya
Berikut 2 poin utama pernyataan ayah Messi.
1. Kami tidak tahu kontrak mana yang telah mereka singgung, dan dari mana mereka menyimpulkan bahwa kontrak tersebut akan memiliki klausul penghentian "yang berlaku jika pemain memutuskan untuk mendesak penghentian sepihak dari kontrak yang sama."
2. Yang satu ini tentang klausul pelepasan 700 juta euro pasti merupakan kesalahan di pihak La Liga. Seperti yang tertulis dalam klausul 8.2.3.6 kontrak yang ditandatangani oleh klub dan pemain.
Baca Juga: Panik, Bek-bek Liga Inggris Tak Mau Ada Lionel Messi pada Musim Depan
Messi wants to leave for free. Man City are waiting because they can’t afford the €700m clause - just negotiation involving players or signing Leo for free as he’s convinced to win the legal battle against Barcelona.
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) September 4, 2020
Still same position by Barça: “The €700m clause is valid”. ???? pic.twitter.com/GdY17vjxuV
Pihak LaLiga pun tidak berlama-lama merespons balik pernyataan ayah Messi.
Mereka kekeh bahwa klausul pelepasan Messi senilai 700 nuta euro masih valid dan menyebut interpretasi Jorge Messi terlalu jauh.
"Klausul 700 juta itu ada dan benar-benar valid, interpretasi mereka atas kontrak tersebut didekontekstualisasikan dan jauh dari literalitas kontrak yang mereka lakukan," bunyi pernyataan resmi LaLiga.
Berita yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang pada pukul 18.00 waktu Spanyol atau pukul 23.00 WIB.
Lionel Messi akhirnya mengumumkan sendiri bahwa dirinya bertahan di Barcelona hingga 2021 secara eksklusif kepada Goal.com.
Meski begitu, Messi blak-blakan bahwa ia membenci Bartomeu.
Keputusan ini pun seolah menjadi keterpaksaan Messi yang harus disandera oleh Barcelona.
Ia merasa sudah tak betah, namun memilih bertahan semusim lagi.
Baca: Lionel Messi Bertahan di Barcelona: Blak-blakan Soal Penyebab Ingin Hengkang
"Saya yakin klub membutuhkan lebih banyak pemain muda, pemain baru dan saya pikir waktu saya di Barcelona sudah habis, saya sangat merasakannya karena sebenarnya saya ingin mengakhiri karier di sini."
"Musim yang sulit, saya menderita di setiap latihan, pertandingan maupun ruang ganti. Semuanya jadi sulit buat saya dan tiba saatnya saya mempertimbangkan tujuan baru, udara baru."
"Ini bukan karena hasil Liga Champions melawan Bayern, keputusan ini sudah saya pikirkan untuk waktu yang lama. Saya mengatakan kepada presiden, dan ia selalu mengatakan di akhir musim bahwa saya bisa memutuskan bisa hengkang, tapi pada akhirnya dia tak memenuhi kata-katanya."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.