Barcelona Diklaim Tak Akan Mampu Boyong Memphis Depay dari Lyon
Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas mengklaim Barcelona tak akan mampu memboyong Memphis Depay ke publik Cam Nou dalam bursa transfer musim panas ini.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Barcelona dinilai tak akan mampu menggaat bintang Lyon, Memphis Depay.
Nama Memphis Depay dalam beberapa hari terakhir memang santer diwartakan akan bergabung dengan Barcelona.
Faktor pelatih Barcelona, Ronald Koeman menjadi alasan utama Barcelona ingin menggaet eks bintang Manchester United tersebut.
Baca: Daftar Pemain AC Milan untuk Kualifikasi Liga Eropa Akhir Pekan Ini: Ada Brahim Diaz & Tonali
Baca: Belum Ada Kesepakatan dengan Juventus, Nasib Luis Suarez di Barcelona Masih Tanda Tanya
Koeman yang merupakan juru taktik anyar Barcelona langsung membuat gebrakan ketika bergabung dengan klub.
Perombakan besar-besaran dilakukan oleh eks juru taktik Everton itu. Di antaranya ialah mempersilahkan angkat kaki pemain yang dinilai telah berusia 'senja'.
Guna meremajakan barisan lini serang, pelatih Barcelona itu mulai membidik pemain kelas wahid untuk bergabung.
Di antaranya ialah Mohamed Salah, Sadio Mane, hingga Memphis Depay dikabarkan menjadi request transfer langsung dari Ronald Koeman.
Bahkan rumor yang berkembang, Barcelona telah mengajukan tawaran 20 hingga 30 juta euro untuk memboyong pemain Timnas Belanda itu.
Namun rumor tersebut segera dibantah oleh presiden klub Lyon, Jean-Michel Aulas.
Menurut Aulas, ia mengklaim bahwa Barcelona tak akan mampu memboyong Depay ke Camp Nou.
Pernyataan tersebut ia tuliskan melalui cuitan di twitter pribadinya.
"Presiden Barca menunjukkan kepada saya pada hari Minggu bahwa Barca sangat menderita akibat krisis COVID dan tidak memiliki kemungkinan untuk membuat penawaran. #Memphis" tulis Aulas, seperti yang dilansir dari laman Sportskeeda.
Presiden Barcelona, Bartomeu sendiri pernah mengatakan bahwa Barcelona dalam kondisi merugi 30 persen.
Pendapatan yang berkurang tersebut digunakan untuk menekan pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Spanyol, khususnya Catalan.