Persebaya Minta Waktu ke Operator Liga 1 Untuk Cari Homebase
Persebaya Surabaya masih meminta waktu untuk menentukan homebase-nya untuk Liga 1 2020.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi lanjutan Liga 1 tepat sepekan lagi bakal bergulir.
Akan tetapi, operator Liga 1, PT LIB masih mempunyai pekerjaan rumah.
Salah satunya mengenai Persebaya Surabaya yang hingga kini belum menentukan Stadion mana yang bakal dijadikan homebase-nya.
Baca: Persebaya Sependapat dengan Persib Tolak Dibukanya Bursa Transfer Liga 1 2020
Sebelumnya, tim berjuluk Bajul Ijo itu telah mengajukan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, namun pemerintah daerah setempat tak memberikan izin.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan Persebaya masih meminta waktu untuk menentukan homebase-nya.
“Sampai sekarang Persebaya belum memberikan surat ke kami. Mereka masih meminta waktu untuk bisa mencari kandang pada lanjutan Liga 1 ini,” kata Hadian Lukita saat dihubungi wartawan, Jumat (25/9/2020).
Baca: Peran Wonderkid Persebaya Atas Kemenangan Timnas U-19 Indonesia Saat Jadi Starter
Sementara itu, dua klub lainnya yakni Bhayangkara FC dan Persipura sudah menentukan Stadion penggantinya.
Bhayangkara FC yang harus pindah dari Stadion PTIK karena aturan PSBB di Jakarta memilih Stadion Sport Center, Kelapa Dua, Tangerang.
Sementara itu Persipura yang sebelumnya tidak bisa menggunakan Stadion Gajayana, Malang karena direnovasi akhirnya memilih Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca: Robert Alberts Haruskan Pemain Belakang Persib Tiba Lebih Awal, Ada Apa?
“Iya kemarin Bhayangkara sudah kirim ke kami soal penggunaan Stadion. Kalau untuk Persipura sendiri mereka juga sudah kirim surat dan akan tetap bermain di Malang menggunakan Stadion Kanjuruhan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Liga 1 lanjutan 2020 bergulir pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
Bergulir di tengah pandemi Covid-19 membuat Liga 1 musim ini banyak aturan yang disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 antara lain penerapan protokol kesehatan, bermain di Pulau Jawa saja hingga tak adanya sistem degradasi.